Perawakannya, sedang setinggi sekitar 170 cm dengan jalan agak membungkuk. Dan, dia terus tersenyum memandangku lewat kaca spion.
Aku sibuk dengan HP-ku, ngobrol dengan temanku saja, karena supaya terlihat sibuk dan tidak harus menjawab pertanyaan-pertanyaan dia.
Setelah hampir sampai rumah, aku pun bersiap turun, dan seperti biasa aku minta tolong driver untuk aku berpegangan tangannya ke teras rumahku. Itu memang aku, karena aku susah berjalan.
Aku mendengar desahan bahagia dari dia, duh..., sangat menjijikan!
Tapi, aku enggak tahu harus bagaimana, selain minta tolong dia untuk kupegang tangannya!
Aku turun perlahan, dan aku pegang tangannya. Jika biasanya, driver sangat kikuk kalau aku pegang tangannya dan mereka risih serta sangat sopan. Tetapi, tidak dengan dia!
Dia malah memegang tanganku mesra sambil senyam-senyum. Aku enggak bisa mengelak, karena aku takut jatuh. Jika aku jatuh, alamat dia justru bisa melakukan apa pun yang dia mau lakukan, misalnya menggendongku. Amit-amit.
Aku berusaha melangkah cepat, buka pintu pagar, dan berterima kasih dia dan suruh dia keluar. Tapi, tahu enggak?
Tiba-tiba dia memegang kedua tanganku, dan menciumnya! Dengan penuh nafsu!
Bukan itu saja, dia menarikku dan dia mencium pipiku sambil memelukku! Astagaaa!!!
Lalu yang paling gila lagi adalah, dia bertanya, "Saya tutup pintu pagar, ya". Astaga lagi, mau apa dia???