Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Uzbekistan" Antara Purba, Kuno dan Modern dan Antara Asia, Eropa serta Timur Tengah

7 Juli 2024   14:25 Diperbarui: 7 Juli 2024   18:53 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi - Interior kubah dilapis emas murni sebagai istana abadi dari Raja Amir Temur di Samarkand.

Aku memang terlambat "mengenal" Uzbekistan, karena aku tidak berpikir untuk masuk ke dalamnya. Secara sebagai seorang arsitek dari Indonesia, paham tentang arsitektur adalah dari Eropa.

Ya, aku sangat suka desain-desain klasik Eropa yang selalu aku tambahkan minimalis dalam desain-desain pribadiku. Aku memang belum masuk ke dunia arsitektur Muslim karena aku agak khawatir jika aku "masuk" ke sana, secara aku adalah seorang Kristiani, sebagai minoritas jika aku datang ke sana.

Aku memang sangat terlambat, tetapi tidak ada kata terlambat dalam kamusku, sehingga sekarang ini aku full tancap gas untuk mengeksplorasi negeri cantik ini, Uzbekistan.

Uzbekistan memang berkembang pesat sebagai pusat Jalur Sutra, yang membentang sepanjang 7.000 mil. Hal ini memfasilitasi pengembangan proyek arsitektur yang mewujudkan kekayaan warisan budaya Uzbekistan.

Pelestarian istana, mausoleum, masjid, dan keajaiban arsitektur lainnya mengabadikan halaman sejarah di Uzbekistan. Bangunan-bangunan berarsitekur cantik ini merupakan bukti kreativitas dan keahlian masa lalu.

Keindahan dan keaslian arsitektur Uzbek tetap terpancar meski seiring berjalannya waktu. Dan ini sangat mencerminkan pada lingkungan masyarakat lokal dan dedikasi mereka dalam melestarikan akar budaya mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun