Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kompleks "Poi Kalon" yang Monumental Membuat Jengis Khan dari Mongolia Terkesan

3 Juli 2024   10:46 Diperbarui: 3 Juli 2024   13:36 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menara Kalan yang berukuran monumental dilengkapi dengan serangkaian dekorasi rumit yang terutama terdiri dari teknik pembuatan batu bata. Pita paralel pahatan batu bata yang unik menutupi bagian luar menara tanpa pengulangan satu pun, dan lentera itu sendiri menopang 16 buah rotunda melengkung.

Sebenarnya, detail arsitektur kuno dan klasik seperti inisangatlah sederhana tanpa bantuan modernisasi. "Hanya" sekedar penyusunan batu bata dari tanah liat, bisa menciptakan ruang2tinggi dan luassebagai symbol dari kedikjayaan sesuatu.

Masjid, Menara dan madrasah ini, merupakan symbol kedikjayaan kebesaran Tuhan, Dimana kita sebagai manusia benar2 "terendahkan" dalam monumentalis nya.

Aku pribadi, merasa sangat kecil berada di tengah2 plaza kompleks Poi Kalom imi. Sebuah "pengecilan" dirikusendiri Dimana aku harus menengadahkan kepalaku jika aku ingin melihat ujung atap masjid atau madrasah, apapgi jika aku ingin melihat ujung menaranya.

Kekuatan monumental ini memberikanciri khas tersendiri bagaimana sebuah desain arsitektur ini bisa melekat di benak banyak orang. Termasuk Jengis Khan dari Mongolia, ketika dia sempat melihat kompleks Poi Kalan ini!

Bagaimana kita harus menmjaganya, dari sergapan2 dunia untuk menghacurkannya. Karena jika komleks ini hancur, kekuatan modern tidak akan bisa menandinginya.

Kekuatan modern memang bisa membangunnya kembali, tetapi tidak ada "rasa" yang mendalam untuk sampai di pemikiran2 kuno dari desainer2 kuno tersebut. Material kuno pun tidak bisa dibandingi oleh batubata sederhana yang dipakai dalam kompleks ini.

Batubata sederhana tetapi mampu membangun sebuah ruang super besar untuk  sebuah kedigjayaan, apa dan siapapun itu ......

***

Selain kontribusinya terhadap keagungan arsitektur kuno dan klasik Poi Kalon secara keseluruhan, Madrasah Mir-i-Arab terus menjalankan fungsi aslinya hingga zaman modern, menjadikannya satu2 nya madrasah di Asia Tengah yang sudah berdiri sejak lama dan masih digunakan sampai bertahun2, sampai salah satunya karena ruang2 kelas di semua madrasah terlalu kecil karena mudid2 nya semakin banyak.

Informasi terbaru dari seorang teman disana, bahwa madrasah di Poi Kalon ini, masih berfungsi,walau tidak selalu digunakan, tergantung keadaannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun