Saat ini, putra Ibodullo Narzullaev, Abdullo dan Alisher menjalankan dua bengkel keramik besar di kota tersebut. Kedua bengkel tersebut memiliki museum keramik gratis, di mana dapat melihat produk dengan dekorasi berbeda seperti ornamen dan bunga dari daerah lain di Uzbekistan. Selanjutnya proses produksi keramik dijelaskan dan diilustrasikan secara detail. Tentu saja, ada juga galeri tempat kita wisatawan bisa membeli oleh2 untuk keluarga.
Penjelasan satu demi satu dari mereka, membuat aku terlongong2 karena benar2 berbeda yang pernah aku lihat di beberapa pabrik keramik di Indonesia.
Dengan berbagai cara mereka membuat dan mendesain, tanpa ada peralatan modern sama sekali. Bahkan, meng-glazur keramik pun, dibuat mursi dari tumbuhan, sehingga dipastikan piring dan mug nya pun bisa dipakai untuk mengkonsumsi makanan tanpa keraguan.
***
Seni keramik adalah salah satu bentuk seni terapan tertua di Uzbekistan, tempat ditemukannya endapan tanah liat putih, termasuk tanah liat tembikar.
Praktek ini digunakan untuk membuat barang2 rumah tangga berukuran besar yang digunakan dalam kehidupan sehari2 masyarakat pedesaan, seperti wadah besar untuk menyimpan makanan dan air, oven tandoor (untuk memasak), kendi dan mainan.
Secara tradisional, pengetahuan mengenai penciptaan seni keramik diwariskan secara informal dalam keluarga, dari ayah ke anak laki-laki dan dari kakek ke cucu. Termasuk Gijduvan Ceramic ini.
Para pembuat tembikar atau keramik baru dilatih terlebih dahulu melalui observasi, kemudian terlibat dalam berbagai tahap proses, dan akhirnya dengan bekerja sendiri. Praktek ini juga ditularkan melalui komunitas seni, universitas, perguruan tinggi dan sekolah seni, serta di festival, pameran kerajinan dan pameran, di Uzbekistan.
                                              Â
Pengrajin keramik ini, membentuk keramiknya dengan tangan dan kakinya menggenjot alat yang berpitar untuk membentuk keramik ini! Di dunia modern ini, untuk berputarnya piringan untuk membentuk keramik, dengan Listrik dan alat2 modern .....