Sejarah samsa dapat ditelusuri kembali ke zaman kuno ketika samsa disiapkan oleh suku nomaden sebagai makanan portabel dan bergizi. Isian yang digunakan dalam samsa berbeda-beda tergantung wilayah dan preferensi pribadi. Di beberapa wilayah Uzbekistan, samsa diisi dengan labu, sementara di wilayah lain diisi dengan daging.
Rasa samsa atau samosa, kaya dan aromatik. Isi labu kuningnya manis dan sedikit tajam, sedangkan isian dagingnya gurih dan kaya akan bumbu. Perpaduan antara serpihan kue dan isiannya yang beraroma membuat samsa menjadi pilihan sarapan yang populer di Uzbekistan.
Dan, ada samsa atau samosa terbesar di Region Jizzakh, dengan isian full daging sapi, domba dan ayam, yang untuk kita makan bisa untuk 5 atau 6 orang!
***
Selama 1 minggu kami di Uzbekistan dan kami menginap di beberapa hotel besar di Tashkent, Samarkand dan Bukhara, menu makan pagi mereka memang berbeda. Sebagian besar memang makanan-makanan dan kuliner khas Uzbekistan. Beberapa lagi, dicampur denagn makanan ala barat, untuk menyesuaikan masing-masing wisatawan yang belum tentu bisa dengan makanan khas Uzbek.
Aku sendiri, selalu ingin mencoba apapun yang disajikan. Jika aku memang tidak suka, aku tidak akan makan lagi, tetapi jila memang aku suka, justru setiap hari aku bertanya, "Makanan-makanan yang aku suka, ada lagi, ga?" Hahahaha .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H