Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apa yang Salah tentang Toilet Disabilitas di Uzbekistan ini?

19 Mei 2024   13:21 Diperbarui: 19 Mei 2024   13:31 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi/ Apa yang salah denagn toilet disabilitas di Uzbekistan ini?

By Christie Damayanti

          

Bicara tentang toilet disabilitas, sekarang ini merupakan salah satu issue dunia. Karena menurut riset dikatakan bahwa sekitar 10% penduduk dunia adalah disabilitas. Itu yang terdaftar, bagaimana yang tidak terdaftar?

Seperti aku, misalnya.

Sepertinya, aku tidak terdaftar sebagai seorang disabilitas. Karena aku sama sekali tidak mengambil fasilitas2 yang diberikan negara Indonesia untuk disabilitas.

Karena, aku masih bisa melakukan dengan  banyak fasilitas yang aku mampu, sehingga karena aku tidak mengambili fasilitas yang negara berikan padauk (missal, kartu2 gratis atau potongan harga) untuk disabilitas, pastinya orang tidak tahu bahwa aku adalah seorang disabilitas .....

Jadi, dengan sekitar 10% penduduk dunia adalah disabilitas (yang terdaftar), tentu saja ini akan menjadi issue dunia.

Ditambah lagi, setiap manusia akan menjadi tua dan orang2 yang menjadi tua disebut prioritas, dan akan menjadi disabilitas, karena misalnya,  mereka sudah tidak bisa berjalan lagi atau memakai tongkat atau kursi roda, atau juga menjadi buta ......

Selain tentang aksesibilitas dan fasilitas untuk kaum disabilitas dan prioritas (lansia), kebutuhan untuk toilet disabilitas itu mutlak untuk dibangun. Kerena fasilitas tentang toilet disabilitas itu, benar2 harus diadakan.

Contoh deangn aku sebagai pemakai kursi roda.

Puji Tuhan, walau aku lumpuh kanan tubuhku karena serangan stroke berat di San Francisco di tahun 2010 lalu, aku masih bisa berjalan. Sehingga, aku masih bisa ke toilet umum biasa tanpa harus ke toilet disabilitas.

Tetapi, bagaimana dengan teman2 disabilitas yang benar2 tidak bisa berjalan?

Mereka harus masuk ke toilet disabilitas dengan desain2 khusus supaya bisa dengan baik dan nyaman untuk kebutuhannya. Jadi, toilet disabilitas benar2 dibutuhkan.

Catatan :

Untuk toilet disabilitas yang terbaik di seluruh dunia adalah negara Jepang!

 ***

Kebutuhan toilet disabilitas di Uzbekistan

Seperti yang aku tuliskan di beberapa artikel sebelumnya, Uzbekistan mempunyai konsep toilet dengan closet jongkok, dimanapun itu untuk toilet2 umumnya. Terkecuali di hotel2, apalagi yang internasional, mereka menggunakan closet duduk.

Mari kita diskusi antara kloset jongkok dan kloset duduk di Uzbekistan.

Sama benar antara toilet di Uzbekistan dengan toilet di Flores Indonesia, tanpa ada closet duduk di toilet umum. Closet duduk hanya ada di hotel2 saja. Padahal, untuk orang tua dan sebagian teman2 disabilitas termasuk aku, sudah untuk berjongkok. Sehingga, toilet umum khusus disabilitas sangat membutuhkan closet duduk!

Ketika aku di Uzbekistan, aku berkali2 mewawancarai beberapa petugas toilet Perempuan tentang ini. Meeka banyak yang tidak berbahasa Inggris, sehingga memang susah mewawancarai mereka.

Sering kali, diterjemahkan oleh Zoyir, sebenarnya aku hanya bertanya ini,

"Perempuan2 tua yang gemuk yang sering aku lihat di Uzbekistan, bagaimana atau bisakah mereka menggunakan closet jongkok?"

Karena, menurut Zoyir, memang benar bahwa keseharian mereka dalam rumah2 tua mereka, kamar mansianya dengan closet jongkok! Sehingga, benar2 aku terpana bahwa perempuan2 tua yagn gemuk pasti akan sangat kesulitas untuk berjongkok. Walau mereka sudah sangat terbiasa .....

Selama aku disana, sebagian besar toilet umum memang dengan closet jongkok, walau ada juga sebagian kecil (sekali) yang sudah menggunakan closet duduk. Dan, ada juga sebagian kecil (sekali) yang menyediakan toilet disabilitas .....

Di suatu kesempatan kami makan di sebuah restoran besar untuk makan siang, dan setelah makan dan kami akan melanjutkan perjalanan kami, beberapa orang group tour kami, termasuk aku, ke toilet dahulu.

Di restoran itu, aku senang ketika adaq papan nama "toilet disabled". Berarti, aku akan nyaman menggunakannya dengan bayangan toilet disabled setara yang pernah aku masuki di negara2 lain.

Tetapi ......

Begitu aku membuka pintu toilet dan siap untuk masuk denagn kursi rodaku, ternyata, astaga! Semua bayangkanku tentang sebuah toilet disabled, ancur luluh dan buyar semua .....

Mengapa? 

Karena, toilet disabilitas versi Uzbekistan adalah seperti foto diatas!

Luasannya memang cukup besar, sekitar 2 meter x 2 meter. TEtapi, dibagi 2 dengan ketinggian permukaan lantai sekitar 20 cm dan menggunakan closet jongkok! Duh .......

Memang, semuanya berhubungan dengan adat dan budaya mereka sebagai sebuah negara. Seperti di Indonesia dan Malaysia, bahkan termasuk di Jepang dan beberapa negara di Asia, tetap beberapa orang2 tua lebih memilih toilet jongkok.

Tetapi, konsep desain modern adalah membantu mereka untuk hidup lebih baik. Sehingga, konsep2 arsitektural tentang disabilitas itu seharusnya memberi kemudahan2 untuk mereka lebih survive.

Khusus untuk jepang, misalnya.

Di Jepang, beberapa kali aku masuk ke bangunan2 umum disana dan aku masuk ke toilet umum permpuan, di beberapa titik area di jepang masih membangun minimal 1 bilik dengan closet jongkok, dari sekian banyak bilik dengan menggunakan closet duduk. Dan, itu aku sangat mengerti, karena buadaya mereka, tetapi tetap kemodernan itu hak semua warga .....

Closet jongkok, mungkin merupakan sebuah perjalanan sejarah dan memori indah disebuah bangsa dan peradaban, adat dan budaya. Dan, itu atau closet jongkok itu memang bisa dilestarikan dan tetap masih bisa digunakan di tempat2 tertentu.

Tetapi, dengan perkembangan dunia yang san gat pesat dari awal peradaban sampai masa2 modern sekarang ini, menjadikan penduduk dunia pun berubah dan membutuhkan fasilitas2 modern untuk mempermudah kehidupan mereka. Sehingga, secara global dunia pun, diharapkan semuanya mempunyai standard internasional, termasuk unuk toilet disabilitas .....

Tetapi,

Semuanya terserah dari masing2 individu dan masing2 negara untuk memberikan yang terbaik tentang kebutuhan, aksesibilitas dan fasilitas serta kenyamanan bagi warga negara mereka ......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun