Betapa sengsaranya aku, harus bolak balik naik turun bus ke toilet dengan closert duduk! Dan, masalah utama disana adalah, jarang ada closet duduk di toilet umum! Wah .....
Terbayang, ketika aku traveling untuk research di Flores. Dengan susah payah aku tidak pernah menemukan closet duduk di toilet umum dalam perjalanan kami dari Labuan Bajo, sehingga selama itu, dalam perjalanan aku benar2 menahan minum dan nyemil, takut pingin pipis di jalan, hahahahaha .....
Dan, terbayang juga donk, suhu dingin di Uzbekistan dan aku tidak bisa pipis karena tidak ada closet duduk di setiap toilet umum yang kami lalui. Zoyir sangat bersedia untuk turun dari bus dan mengecek apakah ada closet duduk atau tidak,. Dan dia selalu menggelengkan kepalanya ketika aku berteriak padanya, dan dia kembali ke bus untuk bus berjalan lagi .....
Aduuuhhhh .....
Ketika setiap naik bus untuk pindah ke kota lain, antara Tashkent ke Samarkand dan antara Samarkand ke Bukhara, aku ngeri2 sedap untuk tidak bisa ke toilet. WAlaupun aku menahan untuk tidak minum atau nyrmil (jika nyrmil kan, ingin munim?), udara yang dingin sudah membuat aku selalu ingin pipis! Dan, aku sungguh sangat sengsara ......
Suatu saat ketika ingin piisku tidak bisa dibendung lagi, dan belum bisa menemukan closet duduk di semua toilet umum yang kami lewati, aku sungguh mengeluh pada Zoyit untuk cepat menemukan sebuah toilet untuk aku bisa pipis, dengan closet duduk! Tetapi mau bagaimanaq lagi? Belum ada ...... huhuhu ......
Bus kami sudah bolak balik mencari dan bertanya kepada orang2 sekitarnya. Tetap tidak ada toilet dengan closet duduk! Apalagi, di Uzbekistan toilet harus membayar 2000 Zom (sekotar 2000 Rupiah) dan jika penjaga toilet istirahat, mereka mengunci pintu toilet! Huhuhu .....
Jika ada toilet tetapi pintu di kunci karena tidak ada penjaga, terpaksa bus harus berjalan lagi, padahal bisa saja di toilet2 yang terkunci pintinya ada closet duduk, kan?
Aku benar2 gelisah Degnan pipis yang sudah di ujung tanduk. Kupikir, jika aku bergerak sedikit saja, aku pasti pipis di celana!
Bagian bawah perutku benar2 sakit untuk menahan pipis. Dan tidak berani bergerak supaya tidak sampai pipis di celana! Aku terus mengeluh pada Zoyir tetapi jelas saja dia tidak bisa menolongku, sehingga dia hanya bisa memegang tanganku yang semakin dingin, karena udara dingin dan karena benar2 harus pipis!
Akhirnya, aku benar2 tidak tahan lagi dan kutanya kepadanya,