By Christie Damayanti
Dokumentasi pribadi
Arsitektur Islamic di Uzbekistan @Registan Samarkand
                                                           Â
Â
Samarkand adalah kota pertama yang kami singgahi untuk traveling keliling Uzbekistan. Dan, ini merupakan pengalaman yang luar biasa unik untukku yang tidak terbiasa traveling ke negara2 anti-mainstream, pecahan Uni Soviet yang berfaham sosialis komunis serta berubah menjadi negeri Muslim.
Sebenarnya, Samarkand termasuk "kota modern" dengan arsitek bangunan2 berlanggam campuran antara Russia Asia Tengah, Eropa dan Timur Tengah serta langgam Islamic, yang terlihat jelas di kota ini. Bangunan2 khas Eroa Asia Tengah dan Rusia itu, berdampingan erat dengan bangunan2 bernuansa Islamic, membuat aku sering ternganga dengan desain2 arsitekturan seperti ini .....
Sejak jaman lama, Samarkand ternyata sudah terkenal sebagi pusat studi ilmah Islam dan tempat lahirnya Renaisans Timurid di abad ke-14 dan jaman itu Uni Soviet membangun kota ini dengan luar biasa dan makam Timurid menjadi landmark terkenal sebagai plaza di Tengah kota Samarkand.
Ya, Samarkand menjadi pusat kota kuno Uni Soviet
(saat itu) yang dibatasi oleh 3 bangunan keagaamaan Islamic yang sangat monumental. Dan melestarikan luar biasa tentang kerajinan emas, tenun sutra, ukiran tembaga, keramik, ukiran kayu dan lukisan kayu.
Selama traveling di Uzbekistan memang kami diajak masuk ke berbagai tempat untuk pembuatan2 barang2 budaya yang "dijual" sebagai tempat wisata. Dan, hasilnya meamng sangat cantik!
Samarkand sendiri, merupakan sebuah kota dengan penduduk asli dengan berbahasa Tajik, sedangkan Uzbek merupakan Bahasa resmi dan Bahasa Rusia juga ban yak dipergunakan di ruang public sesuai dengan bebijakan tentang Bahasa Uzbekistan.
Kami dibaga berkeliling kota Samarkand, untuk mengajak pemikiran kami focus untuk konsep2 arsitektural Islamic. Mungkin, ini khusus untukku yang memang aku berkecimpung dengan arsitektural dunia serta fungsi2 fasilitas disabilitas, sebagai juga berdampingan dalam "disability architectural".
***
Arsitektur Islamic terdiri dari gaya arsitektur bangunan yang berkaitan dengan agama Islam. Itu sangat jelas. Umumnya, mencakup gaya sekuler dan religious, dari awal Sejarah Islam hingga saat ini. Dimana, dunia Islam itu sendiri mencakup wilayah geografis yang luas secara historis berkisa dari Afrika bagian barat dan Eropa hingga Asia Tengah dan bagian timur.
Arsitektur Islamic itu sendiri, aku belum pernah mempelajarinya secara detail sehingga aku semakin terlongo ketika betara detail dekoratif arsitektur ini tidak kalah rumitnya denaggn arsitektur klasik Eropa.
Terdapat kesamaan tertentu yang dimiliki oleh gaya arsitektur Islam di seluruh wilayah Uzbekistan dengan detail2 dekoratif yang tentunya berbeda. Tetapi, seiring dengan berjalannya waktu, wilayah yang berbeda itu akan mengembangkan gaya mereka sendiri berdasarkan material dan Teknik local mereka.
Misalnya, generasi dan dinasi yang berbeda, Seni dan budaya yang berbeda dan, terkadang afiliasi agam yang berbeda .....
 Dokumentasi pribadi
Detail pintu2 bangunan2 berarsitektur Islamic dengagn bentuk atas mengarah ke kubah yang biasanya untuk kepala Mesjid.
                                                           Â
                                                         ÂBangunan2 berarsitektur Islamic, sebagian besar berdesain setara seperti Mesjid walau fungsi utamanya buka sebagai Mesjid atau Rumah Tuhan. Dan, biasanya kubah dipakai sebagai kepala Mesjid. Konsep kubah itu di desain secara 2 dimensi sebagai kepala pintu2 di bangunan2 berarsitektur Islamic ini, dan di Uzbekistan (atau di seluruh dunia?) memakai warga biru dengan gradasi2 nya .....
Â
Begitu juga tentang detail dekoratif Islamic dalam arsitektural nya. Dimana, dekoratif itu adalah factor pemersatu utama dalam arsitektur, salah satunya untuk desain2 Islamic ini. Selama 13 abad, dekoritif telah menghubungkan bangunan dan obyek dari seluruh dunia Islam.
Seni Islam sendiri merupakan sebuah seni yang tidak terlalu banyak bentuknya yang melahirkan tema2 dekoratif yang munculbaik dalam arsitektur maupun seni terapan, material, skala dan Teknik untuk bisa dibangun.
Seni Islam harus dipertimbangkan secara keseluruhan karena setiap bangunan dan setiap obyek sampai batas tertentu, harus bisa mewujudkan prinsip2 yang identic. Â Karena, tidak banyak furniture yang secara tradisional digunakan untuk kehidupan sehari2 dalam Islam, Dimana akhirnya seni dekoratif sangat berkontribusi dalam penciptaan kesan ruang berkelanjutan yang merupakan ciri khas arsitektur Islamic.
Lapisan2 decoratif permukaan diringkatkan menjadi komp;eksitas efek visual yang diperkaya dengan (biasanya) penggunaan dengan karpet2 khas dan bantal2 besar. Sekali lagi, itu seringkali mencerminkan skema decorative yang sama seperti yang ditemukan pada dinding dan plafond2 bangunan2 berarsitektur Islamic.
Lantai dan plafond berkontribusi pada kelancaran ruang berdasarkan sifat dekoratif nya. Karena, polanya seringkali terlihat sama dan sebangun, dengan dindingnya. Dan, terkadang dalam kasus lantai bangunan, detail dekoratifnya sebenarnya meniru desain sebuah karpet .....
Ya, banyak bangunan2 Islamic lantainya dengan penutup lantai dengan desain klasik seperti karpet yang unik dan rumit .....
Pada foto dibawah ini, terlihat detail desain dekoratif Islam yang disusun sedemikian rupa membentuk "Bintang", bukan hanya di dinding (foto atas), tetapi juga detail di lantai (foto bawah).
Dokumentasi pribadi
Detail dekoratif dinding dan lantai yang sama dan serupa warna biru serta detail "Bintang" di Registan Square Samarkand ......
                                                            Â
Ini yang membuat aku cukup terkesan, karena aku baru sekali ini "masuk" dan akan memulai serta mendalami arsitektur Islamic. Dan selama traveling di Uzbekistan ini, banyak yang aku amati tentang detail dekoratif "Bintang" ini dan selalu berwarna biru.
Artinya, detail dekoratif "Bintang" dan warna biru mempunyai arti yang teramat khusus untuk Uxbekistan, atau justru untuk secara keseluruhan arsitektural Islamic. Itu yang akan aku pelajari, salah satunya .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H