Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

"Uzbekistan" Negara Pecahan Uni Soviet, Bagian Dari Travelingku Keliling Dunia di Atas Kursi Roda

12 Maret 2024   09:52 Diperbarui: 12 Maret 2024   09:56 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By Christie Damayanti

                                                                                                                     Dokumentasi pribadi

                                                                                                   Uzbekistan, negeri "orang2 pintar" .....

 

Uzbekistan!

Gila! Untukku, negara in I merupakan negari "antah berantah", dan benar2 aku belum pernah membaca tentang Uzbekistan. Yang aku tahu hanya bahwa negara ini merupakan pecahan dari Uni Soviet, dan Merdeka tanggal 31 Agustus tahun 1991 lalu.

Aku belum pernah sama sekali membuka2 cerita tentang Uzbekistan karena aku sedang focus untuk negara2 yang ramah disabilitas. Bahkan, aku juga belum pernah mendalami tentang negara2 Moslem, sehingga aku benar2 "buta" negara tersebut.

Ketika bulan Oktober 2023 lali aku berpameran Filateli Kreatif tema Singapore di Centarl Park selama 1 minggu penuh, seperti biasa tamu yang datang selali penuh. Mereka lebih banyak kalangan tamu mall yang tidak diundang sehingga latar belakang mereka campur aduk.

Suatu hari selama 1 minggu pameranku berlangsung,

Segerombolan anak2 muda pertengahan 30 tahu, datang menyerbu pameranku.

Mereka antusias dengan materi yang aku sajikan, karena aku menyajikan bukan hanya filateli saja, tetapi apa saja yang aku lakukan tentang Singapore, sehingga mereka tidak terpaku dengan prangko. Itulah konsepku sebagai filatelis kreatif.

Sakah satu gerombolan anak2 muda itu, ada 2 orang Bernama Hassan dan Agus. Mereka mempunyai Perusahaan tour and travel "Wesgo". Dan, kami pun terlibat perbincangan yang asik sebagai sesame traveller. Dan, mereka mengajakku ke Uzbekistan, diama aku sempat berpikir banyak hal karena negeri ini termasuk "negara antah berantah", yang belum jelas keamanannya, kenyamanannya serta apakah aku bisa traveling diatas kursi roda, walaupun kursi roda elektrik?

Aku memang seorang traveller. Ceritaku tentanng travwling, sudah ada puluhan buku2 ku, dan aku sudah mengunjungi 46 negara di dunia. Walau sekarang aku diatas kursi roda, aku tetap traveling bahkan sendirian, tanpa ada yang menemani.

Berikut motivasiku tentang traveling, yang sudah viral di media sosial, sebagai traveller diatas kursi roda ajaibku :

--------------------------------------------------------------------------------------------------------- 

Travelling VS Prestise 

Untukku, Travelling adalah hobiku. Sebagian tabunganku hanya untuk travelling. Aku sudah pernah berada di 4 benua, dengan 46 negara, dan beberapa negara dan kota lebih dari 2x, 3x sp belasan kali. Bahkan Amerika sudah puluhan kali. 

Sombong? Bukan! 

Travelling itu bukan untuk gaya dan prestise. Tetapi justru untuk membuka wawasan tentang suatu kota atau negara. Dan dari travelling itulah, aku menimba banyak sekali ilmu ...... 

Ketika bapak masih ada dan aku masih kecil, jika travelling bapak mengajak aku untuk melakukan riset. Misalnya, apa saja yang aku lihat, dimana dan bagaimana perasaanku. Itu ketila aku SD kecil. Dan kita diskusi. 

Lebih detail lagi ketika aku SD besar dan SMP, bapak memintaku untuk membuat tabel2. Misalnya, berapa jauh antar kota atau berapa jauh antar pompa bensin. 

Untuk apa? 

Riset. Nalar. Konsep. Bagaimana merancang kota. 

Ketika aku semakin dewasa, pengajaran dari bapak kuterus terapkan. Bukan hanya membuat tabel2 atau pengamatan saja lewat foto2, tetapi lebih detail lagi. Aku menuliskan perjalananku. Tulisan2ku tentang wisata, bukan seperti tempat2 wisata top yang ada di toko2 buku. 

Klo itu sih sudah banyak sekali. Ga ada yang istimewa. Tulisan2ku tentang apa yang aku lihat, apa yang aku rasakan sebagai seorang disabled diatas kursi roda, dan sebagai seorang arsitek serta seorang urban planner ..... 

Travelling adalah membuka pikiranku. Melihat dunia luas. Buku2ku tentang travelling sudah cukup banyak.  Dan, dari 70 judul buku2ku, ini adalah buku2 travellingku keliling dunia :

8 buku tentang Eropa. 

4 buku tentang Amerika 

15 buku tentang Jepang 

4 buku tentang Singapore 

1 buku tentang Korea 

4 buku tentang Australia 

1 buku tentang New Zealand 

1 buku tentang Yogyakarta 

3 buku tentang Flores 

1 buku tentang Penang 

Next, Sedang digarap buku tentang 

2 buku tentang Bali

5 buku tentang Eropa (lagi)

5 buku tentang Uzbekistan

 4 benua sudah aku jelajahi, sejak masih kecil sp sekarang. Sejak aku sehat, sampai saat aku cacat karena stroke dengan kursi roda ajaibku. Keliling dunia, bukan 1x saja per-negara. 

Amerika sudah kujelajahi lebih dari 10x. 

Eropa lebih dari 5x ditambah tahun 2023 menjadi 6x, 

Australia justru aku pernah kuliah di Perth selama 2 tahun, dan keluarga mantan suamiku banyak tinggal di Australia.

Jepang, 3x setahun sebelum pandemi dan sesudah pandemi, aku jelajahi karena anakku tinggal di Tokyo sejak tahun 2017. 

Dana dari mana? 

Sudah kubilang, aku nabung keras untuk ini, dan terus menabung untuk petualangan2 ku berikutnya. Turkey, Canada dan bbrp negara di Scandinavia dan Eropa Timur. Belum lagi mimpiku menjelajah dan menulis ttg disabilitas di 4 benua. Sebuah mimpi besar untukku, dengan cacatku lumpuh 1/2 tubuh kanan, sendirian ...... 

Bagaimana dengan prioritas? 

Semua orang punya prioritas hidup. Ketika bapakku dan aku punya prioritas utk mengasah ilmu dan pengalaman keliling dunia, tabungan kita pun diprioritaskan pergi ke luar negeri, setiap saat  

Tentu saja, prioritas ini setelah prioritas2 sebelumnya dahulu, seperti membeli rumah, mobil dan sekolah anak2. Tabunganku pun, kupakai mengajak anak2 keliling dunia, supaya mereka bisa "melihat dunia" dan ingin mengulanginya lagi, dengan keluarga mereka. 

Dan, tentunya mereka sudah mengasah pengalaman batinnya tentang bagaimana hidup bisa terus berbahagia ...... 

Ketika semua sudah terjadi, prioritasku adalah mengasah ilmu dan pengalaman, bukan hedonis, membeli barang2 branded dan mewah ...... 

Jadiiiiii ...... 

Siapa yang bilang, travelling itu untuk berfoya2? 

Untukku, travelling adalah memberi banyak informasi dan mendapatkan semua ilmu dunia. Ditulis dan disebarkan, juga ke seluruh dunia ...... 

Tentang keterbatasan diatas kursi roda? 

Ga ngaruh! 

Jika aku bisa, tentu yang lain juga bisa! Travelling bukan sebuah kesombongan. Travelling bukan berfoya2. Justru, travelling memberikan uang untukku, lho! 

Berjualan dan hasilnya untuk menutup biaya tiket dan hidup sehari2 disana! 

Ga percaya? 

Mari diskusi ..... 

Catatan : 

Aku lebih memilih travelling daripada membeli barang2, termasuk investasi. Itu semua secukupnya saja. Sisanya untuk travelling ..... 

Dan aku pun menanamkan konsep yang sama untuk anak2ku. Untuk membuka wawasannya. Dan untuk menimba ilmu darinya ......

--------------------------------------------------------------------------------------------------------- 

Itu adalah mimpi besarku, berkeliling dunia (lagi), sendirian diatas kursi roda, untuk research dan survey dengan tema utamaku adalah

"Bagaimana aku bisa membantu disabilitas dunia, lewat konsep2 baru yang bisa kubawa ke Indonesia, dari aku keliling dunia" ......

Dan, kali ini Uzbekistan lah tujuanku untuk terus bisa aku explore, research dan survey, karena Uzbekistan mempunyai banyak hal2 positif, yang bisa aku bawa ke Indonesia, untuk memotivasi teman2 disabilitas disana, dan konsep perkotaannya pun, sangat luar biasa, sebagai negara Islam modern yang cantik .....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun