Jepang, 3x setahun sebelum pandemi dan sesudah pandemi, aku jelajahi karena anakku tinggal di Tokyo sejak tahun 2017.Â
Dana dari mana?Â
Sudah kubilang, aku nabung keras untuk ini, dan terus menabung untuk petualangan2 ku berikutnya. Turkey, Canada dan bbrp negara di Scandinavia dan Eropa Timur. Belum lagi mimpiku menjelajah dan menulis ttg disabilitas di 4 benua. Sebuah mimpi besar untukku, dengan cacatku lumpuh 1/2 tubuh kanan, sendirian ......Â
Bagaimana dengan prioritas?Â
Semua orang punya prioritas hidup. Ketika bapakku dan aku punya prioritas utk mengasah ilmu dan pengalaman keliling dunia, tabungan kita pun diprioritaskan pergi ke luar negeri, setiap saat Â
Tentu saja, prioritas ini setelah prioritas2 sebelumnya dahulu, seperti membeli rumah, mobil dan sekolah anak2. Tabunganku pun, kupakai mengajak anak2 keliling dunia, supaya mereka bisa "melihat dunia" dan ingin mengulanginya lagi, dengan keluarga mereka.Â
Dan, tentunya mereka sudah mengasah pengalaman batinnya tentang bagaimana hidup bisa terus berbahagia ......Â
Ketika semua sudah terjadi, prioritasku adalah mengasah ilmu dan pengalaman, bukan hedonis, membeli barang2 branded dan mewah ......Â
Jadiiiiii ......Â
Siapa yang bilang, travelling itu untuk berfoya2?Â
Untukku, travelling adalah memberi banyak informasi dan mendapatkan semua ilmu dunia. Ditulis dan disebarkan, juga ke seluruh dunia ......Â