Dinding putih dilapisan dalam dari pagar kuning yang terlihat dari jalan raya adalah seperti foto di atas ini. Dengan tinggi sekitar 4 meter dan material aluminium tebal, melapisi dinding puitih ini.
Ketinggian sekitar 4 meter ini, mencoba menghalangi debu-debu yang bisa masuk ke area lingkungan pembangunan, supaya debu-debu itu diusahakan tetap di area pembangunan. Jika memang alam atau angin mengalir besar, itu memang sudah diperhitungkan...
Lalu, pedestrian diusahakan tetap lebarnya antara 120 cm sampai 180 cm, sehingga sisi-sisi pedestrian bisa menjadi "guiding" bagi disabilitas netra. Dengan pedestrian yang tetap rapi, bersih, aman, dan nyaman sepperti foto di atas.Â
Aku merasa aman dan nyaman walau aku tidak bisa memandang "keluar" dan area bebas, tetapi dengan adanya petunjuk arah serta signage darurat yang dipasang, aku benar-benar merasa tidak dalam "bahaya" dan merasa aman dan nyaman...
Di sisi kananku merupakan Kawasan permukiman, Di mana jarak antara permukiman dan pembangunan hanya sebatas pedestrian. Berarti sangat dekat, sehingga pemerintah Singapura memberikan konsep dinding tinggi sekitar 4 meter dan material kedap suara serta dengan aluminium putih yang bersih dan rapi.
Coba klik video ini, tentang buffer di Bedok ini: Buffer dan Barrier untuk "House Landed" @East Coast Park, Singapura (youtube.com)
Buffer pagar kuning dan buffer pagar putih, Di mana di bagian depan adalah jalan raya dan dibagian belakang adalah kawasan permukiman.
***
Di kota yang ramai dan dinamis seperti Singapura, polusi suara merupakan bagian yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan sehari-hari. Baik karena lalu lintas yang terus-menerus, aktivitas konstruksi, atau dengungan mesin, suaranya dapat mengganggu penghuni dan pengunjung.
Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah telah mengambil beberapa inisiatif, termasuk pembangunan penghalang suara untuk adanya renovasi atau membangun bangunan baru. Tujuan utama nya adalah, tentu mengurangi kebisingan.