Yang aku dengar dan yang aku mengerti, Dokter Gandhi sudah menjadwalkan beberapa terapi khusus untukku, mulai besok.
Aku tidak mengerti terapi2 apa untukku. Tetapi, aku sudah tidak sabar lagi, untuk bisa bergerk. Untuk bisa berbicara, dan untuk bisa sembuh, segera!
Dokter Gandhi dengan timnya, pergi keluar kamarku, setelah berbasa basi dengan ku, dengan kata2 sederhana. Ya, aku mengerti bahwa dia mau aku tenag, sabar dan mengikuti terapi3 yang sudah dijadwalkan untuk ku.
Begitu mereka keluar, kedua orang tuaku memelukku. Aku tersenyum lebar, aku memeluk mereka dengan 1 tanganku saja, sambil berbaring. Dan, mereka menegakkan tempat tidurkku, supaya aku bisa duduk tegak.
Ibu menambahka bantal di sisi tubuh kananku, supaya aku tdak doyong ke kanan, dan ibu mulai menyuapiku teh hangat dan bubur.
Aku mengikuti saja, apa yang disodorkan apapun untukku. Teh hangat manis, dan bubur hangat. Perut menjadi hangat. Cara menelanku pun semakin baik. Walau masih agak sudah menelan.
Bapak bercerita, bagaimana nank2ku sangat excited untuk langsung pergi ke Las Vegas, dan aku tersenyum mendengarnya.
Kasihan anak2ku, mereka harus melihat kenyataan berat, bahwa mamanya terserang stroke yang mengakibatkan aku lumpuh tubuhku sebelalah kanan.
Anak2 itu masih sangat rapuh.
Mereka belum bisa menerima bahwa mungin mamanya tidak bisa berjalan lagi. Mungkin, mamanya tidak bisa bekerja lagi untuk membiayai hidup mereka.
Mereka belum bisa mengerti, bagaimana aku harus menyabung hidupku dalam keadann lumpuh seperti ini.