Tubuhku penuh dengan selang2 dan jarum2 dari mesin2 itu. Aku juga memakai kateter, yang setiap saat diperiksa suster dan diganti. Lengkap! Aku merasa hidup karena mesin2 yang selalu berbunyi cukup mengerikan, menurutku ....
Suster itu mencatat thermometer setelah beberapa saat di ketiakku. Mencatat hasil tensi meter dan mengganti kateterku.
Setelah beres, dia memintaku duduk dibantu menaikkan ranjang rumah sakitku. Aku berusaha duduk tegak, dengan kepala berdenyut dan mulai vertigo .....
Terapi hidup dimulai lagi ....
Aku harus berusaha terus tegap untuk dudukku, tidak sampai doyong ke kanan karena tubuh kananku benar2 kebas, lumpuh dan terasa berat sekali. Aku merasa doyong ke kanan trus. Dan aku tidak bisa menegakkan tubuhku jika sudah doyong.
Ini aku, di ruang ICCU rumah sakit St.Francis di San Francisco. Sehari2ku seperti ini, dan jika aku disandarkan dengan tempat tidur yang ditegakkan, dan belum diberikan bantal disebelah kanan tubuhku, aku akan doyong ke kanan .....
Suster itu mengerti, sehingga tubuh kananku ditopang dengan bantal, dan tubuhku bisa lebih tegap.
Aku harus menyesuaikan diri dulu, sebelum aku bisa melihat dengan baik. Tubuhku benar2 berat. Ini baru duduk, bagaimana jika mau belajar berdiri? Mungkin, benar kata Dokter Gandhi bahwa aku memang hanya bisa berbaring saja .....
Ah .... Aku terpiskan bayangang2 kelam masa depanku. Sekarang, aku hanya mau menikmati dulu, dan berpikir bagaimana cara aku bisa sembuh ......
Setelah sesaat aku berdiam diri sejenak, tubuhku mulai terbiasa. Aku terus berusaha untuk tubuhku tidak doyong ke sebeah kanan. Aku merasa, jika aku mulai galau dan panic dengan keadaanku, otakku berdenyut dan tubuh doyong,