Rumah sakit itu, atau dokterku itu belum meminta aku untuk terapi lagi, kecuali terapi makan dan minum saja. Aku mengerti, karena baru 2 hari aku terserang stroke, jadi mungkin aku memang harus menyesuaikan diri dulu dengan keadaanku saat itu.
Ditambah, aku juga belum dipindah dari ruang ICCU ini ke ruang perawatan biasa. Berarti, pasti keadaanku memang masih cukup buruk.
Hidupku masih dijaga oleh mesin2 itu. Selang2 dan jarum2 itu masih menusuk tubuh ku, banyak sekali. Kateter masih ada untuk aku buang air kecil dan makan dan minumku pun masih ditakar dari cairan2 yang ada di infus2 di tangan kanan dan kiriku.
Jadi, aku tahu hidupku belum cukup baik untuk bisa keluar dari ruang ICCU.
Mungkin, hidupku masih diujung tanduk, dan mungkin jika aku tidak sabar, justru hidupku bisa meluncur tinggi dari ujung tanduk menuju kedamaian abadi .....
Tidak! Aku tidak mau mati!
Berarti, aku memang harus benar2 bersabar! Itu intinya! BERSABAR !!!
Aku terus mengasah kepekaan hatiku untuk menerima ujian ini, aku juga harus terus belajar mengontrol emosiku, supaya terus bersabar dan tidak memaksakan kehendakku untuk cepat sembuh!
Walau penyakit stroke ini sangat baru untukku, tidak pernah terpikir untuk tahu tentang stroke, tetapi aku tahu bahwa penyakit stroke sangat lama sembuh atau tidak sembuh sama sekali. Jadi, aku memng benar2 harus bersabar! Bersabar!
Seperti rumah sakit yang lain, suasanya ya seperti itu, ditambah rumah sakit ini berada di jantung kota San Francisco, dimana merupakan kota atau Negara dengan mahalnya tenaga manusia, sehingga aku tidak bisa meminta seorang suster untuk menemaniku.
Aku sendirian lagi. Aku mulai gamang dengan pemikiran2ku tentang masa depanku.