Area Sengkang memiliki banyak penduduk terutama penduduk muda, termasuk Hartono W di salah satu apartemennya, yang sebagian besar merupakan penduduk pekerja. Fasilitas2 nya mumpuni, semua fasilitas2 umum perkotaan ada disana. Sehingga memang jika tinggal disana, warga Sengkang tidak harus kemana2 sehingga mengurangi kepadatan yang bertumpuk di downtown Singapore.
Sewaqktu aku dan Hartono Wu  keliling Sengkang denagn jalur terujung kedua setelah Punggol, aku semakin terpana betapa Sengkang benar2 jauh melebihi Jakarta. Demikian juga Punggol. Sebuah kota satelit yang bukan seperti kota tetapi bagaimana Singapore menerapkan "kota khas Sigapore" tanpa harus mengambil konsep dari barat.
Itu yang terjadi di Jakarta. Kota satelit semacam BSD, kelapa Gading, PIK mengambil konsep2 barat seperti kota2 modern full hedonis. Warga muda Jakarta di didik hedonis sejak kecil dan remaja denagn orangtuanya membeli rumah di kota2 satelit jaman dahulu, dan developer pun tetap membangun kota2 satelit modern yang semakin modern, termasuk gaya hidupmya.
Jika PIK membangun cluster2 landed house dengan tema nama dari luar negeri, dengan desain yang dikategorikan sama dengan nama temanya, tentu saja akan mendidik warga muda tentang negara2 tersebut. Tetapi, TIDAK ADA TEMA DAN NAMA KAS INDONESIA.
Contoh saja, cluster landed house tema nama epang, China, Belanda, Amerika dam sebagainya, tetapi developer sepertinya rishi dengan tema nama Indonesia seperti Bali, Sumatera, Sulawesi atau Papua.
Developer mendidik wargta Jakarta terutama anak2 muda Jakarta hanya mengarah keluar tanpa belajar untuk mencintai nama2 negeri sendiri ......
Sedangkan Singapore,
Ya benar, Singapore membangun kota2 satelit dengan cluster2 apartemen modern tetapi yang modern nya adalah "smart building", sedangkan komunitas dan sosialna jika kita ke kota2 satelit Singapore seperti Punggol, Sengkang atau Redhill, tidak terlihat "modern", tetapi justru khas Singapore-an.
Aku merasakan sekali hal seperti itu. Aku berkelilng selama beberapakali ke Singapore. Berkeliling di Punggol. Sengkang bahkan ke Redhill. Semuanya khas Singapore. Bahkan, nama2 tema nya khas Singapore atau China karena memang Singapore berpenduduk dari semua bangsa di dunia.
Di Sengkang, mengalir 2 sungai, yaitu Sungai Punggol dan Sungai Serangoon, dengan penghubung DAS Daerah Aliran Sungai hijau di sepanjang tepiannya, Mereka menghubungkan kawasan perumahan dengan taman lingkungan seperti Sengkang Riverside Park, serta Kompleks Renang Sengkang, Stadion Hoki Sengkang, dan beberapa Pusat Komunitas.
Di Sengkang juga mempunyai banyak taman2 kota, sebagai paru2 kota area Sengkang. Taman2 kota Sengkang dan juga di Punggol serta Redhill memang melayani kebutuhan rekreasi warga local. Dan salah satu taman di Sengkang Bernama Sengkang Compassvale, merupakan ruang hijau yang memanjang, dan dibuat sepanjang jalan laying LRT.