Cerita ini kudahului dengan cerita sebelumnya,
Aku selalu membawa 2 koper besar 28" dan 1 koper cabin 22" jika ke Jepang. bagian adalah untuk baju2ku, dan bagian untuk koper besar adalah pesanan2 Michelle dari Jakaarta. Seperrti mie instan, cabe2an, sambel, atau apapun yang dia mau aku bawa dari Jakarta.
Itu kalua dari Jakarta. Klo dari Jepang, bagian tetap baju2ku, dan bagian adalah pesanan teman2ku atau jastip beberapa barang untuk teman2ku di Jakarta, terutama prangko2 yang beratnya cukup besar karena banyak sekali, hahahahaha .....
Nah,
2 koper besar ku ini sudah kupakai sejak 2017 dan beroda single, seperti yajg aku sudah tuliskan diatas. Dan selama itu single rodanya semakin seret sehingga Michelle mengeluh untuk membawa 2 koperku dari Narita atau pulangnya.
Jadi, ketika kami di Kyoto, ada koper 29" tetapi pentuknya unik seperti merk TUMI dengan gaya adventure dengan harga yang nyaman untukku dan waktu itu dengan paspork, aku mendapatkan diskon menjadi 16.000 Yen! Wow! Langsung, kubeli lah tidak pakai piker panjang ......
Di Jakarta saat itu, belum ada koper dengan han g aku beli, kecuali di TUMI yang harganya ajw gileee. Sekarang sudah ada made in China, tetapi kualitasnya sungguh berbeda yang aku beli di Kyoto, dan harganya pun masih diatas 2 juta!
Nahhhh lagiiiiii .....
Ketika dari Kyoto mau pulang ke Tokyo, kami kan jalan2 dulu di Dotonbori sampai malam. Jadi, setelah check-out, koper baruku berkeliling ke Kyoto lalu ke Osaka dan terakhir ke Dotonbori sebelium naik Shinkansen ke Tokyo. Kami jalan2 dan koper besar itu ya ikut jalan2, deh, hahahahaha ......
Dengan effort cukup berat karena akhirnya barang2 aku dan Michelle yang awalnya dengan tas kecil untuk 3 hari di Kyoto dan Osaka, menjelma lah barang2 itu dimasukkan ke koper baruku!
Effortnya cukup besar walau roda2 nya ringan sekali tetapi tetap saja semuanya butuh effort.