By Christie Damayanti
                                                        Â
                                                      Area Universitas Chukiyo, Nagoya
Â
Nagoya .....
Mungkin, tidak banyak wisatawan yang datang ke Nagoya, karena memang Nagoya bukan titik central kota2 wisata di Jepang. Nagoya memang "hanya" sebuah kota yang terletak sekitar setengah dari jarak antara Tokyo ke Osaka. Benar2 berjarak 2 jam dari Tokyo dimana Tokyo ke Osaka berjarak sekitar 4 jam.
Nagoya adalah ibukota dari Perfectur Aichi dan merupakan kota terbesar ke-4 di Jepang dalam jumlah penduduk. Dan, ternyat Daerah Metropolitan Chukyo, merupakan salah satu dari 3 daerah Tpkyp -- Nagoya -- Osaka.
Kota Nagoya juga merupakan salah satu sentra pembuatan mobil, pesawa dengan mesin2 serta suku cadangnya dengan teknologi tinggi khas Jepang. Mobil2 mewah seperti Toyota, Lexus atau Mitsubishi serta pembuatan Shinkansen, berkantor di pusat Nagoya.
***
Perjalananku selama aku di Nagoya memang belum jauh. Ketika aku memang ingin ke Nagoya untuk bertemu dengan Profesor Pitoyo di Universitas Chukyo, aku berangkat pagi dari Tokyo. Untuk sebuah Kota yang waktu itu belum pernah aku kunjungi, Nagoya masih diliputi "misteri", apalagi perjalananku ke Universitas Chukyo harus berganti kereta dari Shinkansen, ke area yan aku sama sekali tidak mengerti.
Tetapi, bukan Christie kalua takut. Walau agak gamang dengan perjalananku ini, bahkan Profesor Pitoyo bilang supaya akua da teman untuk mencapai Universitas Chukyo, aku harus berani sendiri karena memang tidak ada teman untuk kesana .....
***
Hari itu pagi itu, sekitar akhir Maret 2023 lalu,
Aku berangkat ke Nagoya sendirian, setelah aku memesan tiket di gerbong khusus untuk disabilitas di kereja peluru super cepat Shinkansen. Jika bukan disabilitas, wisatawan yang ingin pergi naik Shinkansen, mereka hanya membeli tiket JRPass di negara masing2 dan mengaktofkannya jika sudah di Jepang, untuk waktu2 yang sudah disetujui.
Kemudian, mereka tidak usah memesan gerbong lagi, karena mereka bisa naik turun Shinkansen semau mereka, sesuai tujuannya. Tetapi, tidak untukku karena aku harus memesan gerbong khusus untuk kursi roda dan dilayani dengan petugas Stasiun Shinkansen, baik yang di Tokyo ataupun yang di Nagoya. Dan untuk naik Shinkansen ke Nagoya, kita harus melewati Stasiun Tokyo dan kita mengendarai Shinkansen Tokaido -- Sanyo.
Hari itu hari kerja. Aku memang selalu memilih hari kerja untuk travelingku. Jika weekend, selain dimana2 penuh dan antri, weekend adalah hari2 ku special untuk Michelle. Apakah dia mau di rumah saja, atau mau kemana saja yang dia mau, aku selalu Bersama nya.
Karena aku memang 3x setahun ke Jepang adalah untuk menjenguk Michelle, jadi ketika Michelle punya waktu untukku, yang biasanya adalah weekend (hari kerja waktu itu masih kuliah dan bekerja sampai malam).
Dan, jika hari kerja tidak terlalu penuh dan tidak terlalu antri, walau dunia wisata tidak akanpeduli dengan hari kerja atau weekend .....
                                                   Â
Shinkansen Tokaido -- Sanyo, dari Stasiun Tokyo jam 9 pagi saat itu menuju Stasiun Nagoya, ibukota Perfectur Aichi, yang jarak tempuhnya hanya kuraang dari 2 jam saja dengan "bullet train", kereta super cepat.
  Dokumentasi www.googlemap.com
                                                     Tepat berangkat jam 9.39, dibantu petugas stasiun, aku naik ke gerbong khusus kursi roda (accessible), tidak penuh dengan hanya melewati 3 stasiun saja, 1 jam 37 menit sampai Satasiun Nagoya, tetapi ujtuk keluar dari stasiun butuh waktu. Jadi memang kira2 2 jam saja dari naik Stasiun Tokyo sampai keluar dari Stasiun Nagoya .....
Setelah keluar dari Stasiun Nagoya, memang aku harus ke Universitas Chukyo dengan kereta commuter biasa, lewat Stasiun Yagoto.
                                                  Â
                         Naik kereta commuter dari Stasiun Nagoya ke Stasiun Yagoto, menuju Universitas Chukyo
Stasiun Yagoto ini tidak terlalu jauh dari Stasiun Nagoya. Sebenarnya, tetap berada di Stasiun Nagoya tetapi yang stasiun kereta commuter, buka stasiun Shinkansen Nagoya. Dan, aku naik kereta commuter hanya 23 menit untuk sampai ke Stasiun Yagoto.
Dokumentasi www.googlemap.com
                                                                                               Jalur kereta commuter dari Satasiun Nagoya ke Stasiun Yagoto
Â
Asal informasi saja,
Sejak tahun 2017 aku traveling ke Jepang untuk menjenguk anakku 3x setahun, belum pernah adayang aku dengar pwtugas stasiun yang berbahasa Inggris. Entah memang tidak bisa, atau memang tidak mau berbicaraq Bahasa Inggris.
Tetapi sewaktu aku di Stasiun Yagoto saat itu, ada petugas stasiun, bukan hanya bisa berbahasa Ingrris saja, tetapi juga bisa Bahasa Spanyol dan Portugis! Waaaaaaa .....
Aku benar2 takjub ketika dia bercerita dengan Bahasa Inggris mengapa dia bisa banyak Bahasa, dan ketika terakhir kami mau berpisah karena aku sudah di luar Stasiun Yagoto, dia bilang, "Terima kasih", dengan Bahasa Indonesia!!! Astagaaaaa .......
Aku sangat kaget dan kubalas juga dengan Bahasa Indonesia, dan dia tertawa sambil tangannya terangkat dan kami "tossssss", hahahahaha .......
                                                         Â
                           Petugas Stasiun Yagoto, yang bisa banyak Bahasa. Aku lupa menanyakan Namanya .....
Ini merupakan hal yang sangat menggemparkan untukku. Secara, aku belum pernah bertemu petugas stasiun yang bisa berbahasa selain Bahasa Jepang!
Kecuali,
"Malaikat Tuhan" yang bisa Bahasa Ingggris dan Bahasa Melayu, yang membantuku keluar dari serangan Badai Krosa di Stasiun Nara ke Stasiun Tokyo, misim panas tahun 2029, dan
   Dokumentasi pribadi
                                                                                                       "Malaikat Tuhan" itu Bernama Hiyoko .....
Suzuki Taeki, yang bela2in belajar Bahasa Inggris untuk kitab isa berkomunikasi dengan lebih lancer. Suzuki Taeki adalah petugas Stasiun Funabashi Hoten, yang selalu antar dan jemputku membawa slooper dari naik dan turun kereta di Funabashi Hoten ......
 Dokumentasi pribadi
                                                                                                        Aku dan Suzuki Taeki, di Stasiun Funabashi Hoten
Â
Sebuah inspirasi pertama, ketika aku "masuk" ke kota Nagoya .....
