***
Hari itu pagi itu, sekitar akhir Maret 2023 lalu,
Aku berangkat ke Nagoya sendirian, setelah aku memesan tiket di gerbong khusus untuk disabilitas di kereja peluru super cepat Shinkansen. Jika bukan disabilitas, wisatawan yang ingin pergi naik Shinkansen, mereka hanya membeli tiket JRPass di negara masing2 dan mengaktofkannya jika sudah di Jepang, untuk waktu2 yang sudah disetujui.
Kemudian, mereka tidak usah memesan gerbong lagi, karena mereka bisa naik turun Shinkansen semau mereka, sesuai tujuannya. Tetapi, tidak untukku karena aku harus memesan gerbong khusus untuk kursi roda dan dilayani dengan petugas Stasiun Shinkansen, baik yang di Tokyo ataupun yang di Nagoya. Dan untuk naik Shinkansen ke Nagoya, kita harus melewati Stasiun Tokyo dan kita mengendarai Shinkansen Tokaido -- Sanyo.
Hari itu hari kerja. Aku memang selalu memilih hari kerja untuk travelingku. Jika weekend, selain dimana2 penuh dan antri, weekend adalah hari2 ku special untuk Michelle. Apakah dia mau di rumah saja, atau mau kemana saja yang dia mau, aku selalu Bersama nya.
Karena aku memang 3x setahun ke Jepang adalah untuk menjenguk Michelle, jadi ketika Michelle punya waktu untukku, yang biasanya adalah weekend (hari kerja waktu itu masih kuliah dan bekerja sampai malam).
Dan, jika hari kerja tidak terlalu penuh dan tidak terlalu antri, walau dunia wisata tidak akanpeduli dengan hari kerja atau weekend .....
                                                   Â
Shinkansen Tokaido -- Sanyo, dari Stasiun Tokyo jam 9 pagi saat itu menuju Stasiun Nagoya, ibukota Perfectur Aichi, yang jarak tempuhnya hanya kuraang dari 2 jam saja dengan "bullet train", kereta super cepat.