Aku dan Michelle anakku. Favorite kami adalah pogbowl paket termasuk salad dengan bumbu khas Jepang terasa dalam minyak wijennya, serta miso soup dan ocha panas atau dingin yang bisa diminum sepuasnya .....
Tetapi, karena ini adalah Dotonbori, sebuah distik wisata, kuilhat mereka sanpai makamn disana, dan tidak terburu2. Mereka bukan pegawai tetapi wisatawan local dan asing, termasuk aku dan anakku Michelle.
Ada juga yang khas dan banyak disukai di Dotonbori adalah Gioza. Klo di China Namanya Suikiew. Di Jepang dan di China isinya adalah daging babi. Tetapi, di Jakarta sudah dimodifikasi dengan daging sapi atau daging ayam.
Gioza2 promosi di berbagai restoran2 sepanjang Sungai atau kanal Dotonbori. Gioza di Jepang banyak berisi daging babi, disebut "Buta Gioza", tolong hati2 yang tidak mengkonsumsi nya, dengan membaca keterangan sejelas2nya .....
Gioza juga termasuk snack, seperti siomay goreng. Biasanya, di sajikan per-5 atau 10 buah dengan saos Jepang seperti Kikkoman. Cukup menarik hati anak2 muda Jepang, karena seperti Takoyski, Gioza ini dikemas kecil dalam kotak dan bisa dibawa sambil berjalan.
Selain itu di Dotonbori, ada juga berbagai kuliner manca negara walau Cuma 1 atau 2 jenis atau restoran saja. Yang sering terlihat adalah Chinese Food yang sudah terdengar dimana2. Karena, warga Jepang pun termasuk menyukai makanan2 dari China.
Promosi2 makanan Jepang berbaur dengan claypot2 kuliner China, tertmasuk dengan rasanya yang menurutku sih hamper sama ..... | Dokumentasi pribadi
Tetapi untukku sendiri, makanan China di Jepang itu sudah berbaur dengan makan jepang itu sendiri karena mungkin bumbu2nya yang hamper sama, maklum ras Asia berasal dari nenek moyang yang sama. Sehingga, makanan China di Jepang aku tidak terlalu tertarik dengan rasa yang mirip2 sama.
***