By Christie Damayanti
Dunia kuliner di Dotonbori, utamanya memang kepiting berkaki panjang. Tetapi, masih ada beberapa jenis kuliner yang tetap favorite disana, yaitu cumi/gurita, beefstrak dan makanan2 khas Jepang lainnya.
Kuliner Tako dengan cumi atau gurita sebagai bahan dasarnya pun sangat digemari oleh wisatawan2 yang datang. Terutama anak2 midanya. Takoyaki, adalah sebuah snack modern yang bisa dibawa keman2 dengan sebuah kotak kecil berisi antarta 6 sampai 10 buah "bulat2" berisi tepung dan potongan2 cumi atau gurita yang disiram oleh saos Jepang.
Beefsteak, sangat terkenal dengan daging sapinya, yang sangat terkenal di dunia, Sapi Kobe. Juga beberapa kuliner khas Jepang cukup banyak disela2 restoran si kepiting berkaki panjang.
Karena kuliner kepiting berkaki panjang itu sangat mahal, aku tidak berniat untuk mencobanya. Sudah harga mahal, kolesterol tinggi, lageeeee ....
Tetapi kuliner yang lainnya aku sempat melirik Beefsteak Kobe juga cukup mahal. Tetapi Krena aku pernah ditraktir teman TK ku yang sekarang tinggal di Kobe Jepang dengan steak khas Kobe asli yang berharga 11.000 Yen (sekitar 1,2 juta Rupiah) seporsi, aku tidak juga berminat makan beefsteak di Dotonbori.
Takoyaki?
Sama juga untukku! Cumi, sotong atau gurita justru sumber kolesterol yang sangat tinggi, sehingga aku skip dengan Takoyaki. Tapi, Michelle suka sekali dengan kuliner ini!
Dan, bolak balik dia membelinya di tempat2 yang tidak ramai.
Kutaranya ke dia,
“Memang, rasanya sama antara tempat2 yang kamu beli?”
“Justru akum au coba2, yang mana yang enak. Jasi, nanti klo kesini lagi, aku tahu Takoyaki mana yang enak”, jawabnya …..
Restoran2 yang menyajikan menu utama cumi, sotong atau gurita, terutama yang dikenal dengan nama Takoyaki, diserbu oleh kalangan anak2 muda jepang dan mancanegara seperti Michelle, anakku .....
Jadi? Aku makan apa?
Aku tertarik dengan beefbowl mereka yang selalu disiapkan 1 paket. Ada beefbowl atau pigbowl dengan miso soup, salad dengan bumbu Jepang nya dan ocha dingin atau panas yang bisa ambil sampai kenyang gratis.
Jenis makanan ini sangat popular di Jepang, dan berharga cukup murah. Ada yang Cuma 1000 Yen bahkan ada Cuma 650 Yen dengan paket dsn ocha gratis ambil semaunya.
Orang2 jepang, urban dan pegawai2 di Jepang, jam makan siang antri di restoran2 seperti ini, memesan dengan mesin, beberapa menit kemudian diantar, makan dengan cepat dan pergi keluar cepat, karena mereka sadar masih banyak yang antri. 1 orang mungkin Cuma 15 menit, aku amati jika aku di perkotaan.
Aku dan Michelle anakku. Favorite kami adalah pogbowl paket termasuk salad dengan bumbu khas Jepang terasa dalam minyak wijennya, serta miso soup dan ocha panas atau dingin yang bisa diminum sepuasnya .....
Tetapi, karena ini adalah Dotonbori, sebuah distik wisata, kuilhat mereka sanpai makamn disana, dan tidak terburu2. Mereka bukan pegawai tetapi wisatawan local dan asing, termasuk aku dan anakku Michelle.
Ada juga yang khas dan banyak disukai di Dotonbori adalah Gioza. Klo di China Namanya Suikiew. Di Jepang dan di China isinya adalah daging babi. Tetapi, di Jakarta sudah dimodifikasi dengan daging sapi atau daging ayam.
Gioza2 promosi di berbagai restoran2 sepanjang Sungai atau kanal Dotonbori. Gioza di Jepang banyak berisi daging babi, disebut "Buta Gioza", tolong hati2 yang tidak mengkonsumsi nya, dengan membaca keterangan sejelas2nya .....
Gioza juga termasuk snack, seperti siomay goreng. Biasanya, di sajikan per-5 atau 10 buah dengan saos Jepang seperti Kikkoman. Cukup menarik hati anak2 muda Jepang, karena seperti Takoyski, Gioza ini dikemas kecil dalam kotak dan bisa dibawa sambil berjalan.
Selain itu di Dotonbori, ada juga berbagai kuliner manca negara walau Cuma 1 atau 2 jenis atau restoran saja. Yang sering terlihat adalah Chinese Food yang sudah terdengar dimana2. Karena, warga Jepang pun termasuk menyukai makanan2 dari China.
Promosi2 makanan Jepang berbaur dengan claypot2 kuliner China, tertmasuk dengan rasanya yang menurutku sih hamper sama ..... | Dokumentasi pribadi
Tetapi untukku sendiri, makanan China di Jepang itu sudah berbaur dengan makan jepang itu sendiri karena mungkin bumbu2nya yang hamper sama, maklum ras Asia berasal dari nenek moyang yang sama. Sehingga, makanan China di Jepang aku tidak terlalu tertarik dengan rasa yang mirip2 sama.
***
Dunia kuliner, mungkin lebih tepat dikatakan deminikan untuk Dotonbori. Karena, memang hamper semuanya atraksi di Dotonbori adalah kuliner. Semua kuilner. Makan besar atau snack2 saja, bahkan souvenir2 nya adalah kuliner juga.
Tahu kan, oleh2 Jepang tentang makanan2 ringan, biscuit atau kue2 yang dikemas lucu2 dan enggan dibuka karena terlalu lucu? Itulah yang dijual di Dotonburi sebagai oleh2, makanan2 ringan yang dikemas aoik, unik dan lucu2 .....
Oleh2 favorite ku untuk teman2 di Jakarta. Coklat2 Jepang yang tidak terlalu manis, dalam biscuit dengan berbagai rasa. Cukup terkenal dan selalu ada di supermarket, minimarket serta toko2 souvenir. Harga tidak mala, dan teman2ku sangat suka. Favorite adalah yang original, bungkus biru .....
Memang, ada juga toko2 souvenir yang menjual barang2 lucu dari /Osaka, terutama yang berhubungan dengan cumi2 atau gurita. Ada bantal, tas, gantungan kunci dan sebagainya. Yang aku heran, mengapa tidak ada souvenir dengan karakter kepiting kaki panjang, ya? Hihihi .....
Beberapa toko souvenir yang menjual barang2 lucu dari Osaka, termasuk "gurita" pink nya. Sangat terkenal disana, lho! Tetapi, ternyata tidak ada boneka kepitimg berkaki panjang nya
Boneka gurita pink Osaka, yang sangat terkenal serta vending machine untuk mengambil boneka kepiting berkaki panjang. Tapi, mengapa tidak ada yang dijual, ya?
Sejak pagi sampai malam berjalan2 di sepanjang Sungai Dotonbori, santai sambil kongkow makan snack, memang menyenangkan. Apalagi ditemani denagn Michelle anakku. Sangat membahagiakan!
Makan pagi, siang dan malam pun disana dengan makanan yang berbeda2. Dan, malam itu kami kembali ke hotel, berseberangan dengan Stasiun Osaka Central, untuk besok paginya kami kembali ke Tokyo denagn mengendarai Shinkansen ......
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI