Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Catatan tentang Kampung Adat Bena yang Bersahaja dan Eksotis!

9 Juli 2023   11:17 Diperbarui: 9 Juli 2023   11:46 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi. Aku, salah satu tetua adat Kampung Bena dan beberapa warga yang tinggal di sana .....

Buat mereka juga, sebuah gunung adalah tempat tinggal paraq dewa.

Catatan :

Aku ingat cerita tentang Mahabaratha, yang mencerutakan tempat tinggal para dewa2 mereka di Gunung Mahameru, ketika Para Pendawa 5 orang mendaki Gunung Mahameru dan satu persat dari mreka meninggal selama dalam perjalanan, hanya Yudistira saja yang berhasil menempuh perjalanan ke swargaloka, tempat para dewa tinggal, karena Yudistira dianggap sebagai manusia suci yang tidak pernah berbuat kejahatan .....

Dan itu juga kira2 yang membuat pikiranku sebentar melayang tentang "gunung sebagai tempat tinggal para dewa", ketika ada informasi tentang Gunung Inerie di kalangan kampung2 adat di Desa Tiwuriwu, Pulau Flores.

Yang aku baca dari referensi tentang masyarakat Kampung Adat Bena, mereka memuja dan meyakini tentang keberadaan Dewa Yeta yang bersemayam di Gunung Inerie, yang melindungi mereka. Dan, memang gunung ini terlihat cantik dari mobil yang membawaku keliling Flores. Hijau segar, tanpa terlihat hutan2 yang gundul ......

***

Sebenarnya, aku benar2 tidak pernah menyangka bisa ke Flores, secara aku tahu dan yakin bahwa Indonesia (terlebih di timur) belum terlalu peduli dengn warga yang berkebutuhan khusus, dimana aku hanya seorang perempuan yang duduk diatas kursi roda elektrik, karena lumpuh tubuh kanan karena serangan stroke berat di San Francisco sejak tahun 2010 lalu.

Sehingga, ketika aku berkesempatan untuk melakukanm perjalanan dari Labuhan Bajo sampai Maumere ini, dan menuju ke 2 kampung adat disana (dari ratusan kampung adat di Flores), yaitu Kampung Adat Bena di Desa Tiwuriwu dan Kampung Adat Nunungongo di Kabupaten Nagekeo, merupakan "sesuatu banget!".

Dan, ketika sampai dan 1 jam berkeliling dan ngobrol dengan salah satu tetua adat disana dan berbicara dengan mama-mama yang sedang menenun serta Bersama beberapa anak2 mereka, aku benar2 merasakan ke-eksotisan mereka yang luar biasa! Hidup sederhana dan bersahaja. Bahkan, ketika anak2 mereka bermain mobil2an dengan beberapa temannya, mereka sangat santun dan tidak berisik!

Sebuah inspirasi dan bukti, bagaimana mereka mempunyai kehidupan yang sangat bersahaja .....

Kampung Adat Bena ini merupakan sebuah kampung yang menganggap bahwa gunung, batu, tanaman dan hewan2 itu merupakan sesuatu yang harus dihormati! Tentu saja! Mereka sanmgat menghormati bahwa kehidupan dan lingkungan mreka itu membawa manfaat bagi mereka. Bukan hanya sekedar gunung, atau batu, atau tanaman atau hewan2.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun