Hatiku yang deg2an, mulai melambat dara takutnya. Aku sebentar menenangkan diriku untuk siap naik ke bus kami, yang memang  harus digendong lagi oleh mas Yopy. Dan, ketika sudah duduk di bus, rasa takut itu lenyap sudah .....
Fiiiuuuhhhh .....
***
Begitulah!
Selama perjalanan kami dalam expedisi Nagekeo ini, aku benar2 merasakan perjuanganku dalam asti yang sebenar2nya. Secara fisik, aku harus berusaha keras untuk tubuhku mampu bergerak dan melangkah. Dan, secara hati pun, aku harus bekerja keras untuk bisa tegar dan menghalau rasa takut dan kawatir yagn seringkali mencengkeramku.
Bukan takut sembarang takur, tetapi begaimana aku bisa melakukan hal2 yang orang lain bisa lakukan tetapi mereka non-disabilitas? Mereka normal, sedangkan aku sangat terbatas!
Sekuat2nya aku untuk menepiskan rasa2 ketakutan dan kekawatiran karena aku terbatas, ya memang  aku sangat terbatas! Dengan tubuh kanan ku yagn lumpuh, secara manusiawi tentu aku tidak akan bisa sama dengan yang normal, bukan?
Doaku meamgn bukan untuk aku bisa menyaingi mereka, tetapi aku selalu berdoa untuk Tuhan berikan kekuatas dan yang terbaik untukku. Dan, yang terbaik adalah bantuan2 dari sahabat2ku, dari tim kami .....
What a wonderful expedition .....Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H