Dengan tulisanku diatas akan terbaca dengan jelas, ketika selama perjalanan berkeliling Pulau Flores ini, aku belum pernah menemukan toilet toilet dengan closed duduk! Jangankan toilet khusus untuk disabilitas!
Cerita sewaktu aku benar2 harus ke toilet dalam perjalananku dari Desa Bena Megalithicum di Ngada ke Desa Nunungongo di Nagekeo. Perjalanan yang berliku2 naik turun gunung, dengan AC dingin di bus kami, membuat aku sering ingin ke toilet.
Dan ketika aku benar2 ingin ke toilet, bolak balik tim kami berusaha mencari toilet denan closed duduk, mulai dari restoran tempat kami makan disana saat itu, lalu toko2 yang ada di sekitar restoran itu, sampai ke lingkungan perumahan di area tersebut, ternyata sama sekali tidak ada toilet dengan closet duduk!
Bayangkan!
Aku benar2 ingin pipis dengan segala permasalahan yang ada, akhirnya ada 1 toko dimana ada closed duduk, tetapi berada jauh di bawah, terpisah dari bangunan induk. Aku harus luar biasa berjuang tanpa kursi roda, ditemani salah satu tim kami, aku berpegangn dia, menyusuri Lorong sempit penuh barang. Dan, akhirnya aku sampai ke toilet itu.
Tetapi, ternyata memang bukan closet duduktetapi kloset jongkok tetapi berada di ketinggian kira2 setinggi closed duduk, sehingga aku akhirnya bisa pipis dengan tempat yang luar bisa "mencekam" ......
Yah, mau bagaimana?
Walau aku susah payah di dalam toilet kecil yang penuh dengan baju2 cucian dengan closet jongkok tetapi dalam ketinggian sama dengan closet duduk, bisa dibayangkan bagaimana susahnya untuk aku melakukan ritual pribadi.
Tetapi,
Aku adalah benar2 seorang survival!
Aku terus berjuang dengan keadaanku yang sering terbatas, sejak aku sebagai seorang pasca stroke yang lumpuh kanan, dengan kesendirian, aku menjadi seorang yang sungguh survive! Tuhan mau aku terus berjuang, untuk hidupku sendiri, ketika kedua anak2ku sudah melepaskan diri mereka untuk meraih impian mereka .....