Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kemarahanku dengan Air Asia Malaysia (Bagian 1): Dari Jakarta ke Penang

13 Februari 2023   10:44 Diperbarui: 13 Februari 2023   10:49 1425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aku dengan Air Asia Malaysia dari Jakarta ke Penang, September 2022 | Dokumentasi pribadi

By Christie Damayanti

Aku sering terbang keliling dunia, sejak kecil. Aku sering memakai pesawat asing untuk terbang, tentunya, sehingga aku mulai bisa memilih setelah dewasa, maskapai mana yang aku suka untuk pergi kemanapakuun.

Kadang, aku memilih maskapai asing sesuai dengan kenyamanan dan keinginanku untuk lebih merasa senang, walau mahal. Tetapi, kadang aku memilih maskapai yang lebih murah, jika aku pergi sendiri setelah anak2 ku dewasa dan tidak perlu memanjakan aku sendiri yang berlebihan.

Ketika Air Asia mulai ada beberapa tahtun lalu, dan aku mencobanya, tidak jelek dan pelayangannya pun baik, walau memang murah. Pertama kali aku terbang dengan Air Asia adalah tahun 2016, Bersama Michelle berdua ke Singapore, dengan promo Air Asia seharga hanya sekitar 575.000 Rp saat itu.

Dan, setelah anak2ku dewasa dan aku tetap sering terbang sendirian, akhirnya aku sering memakai Air Asia, karena aku toh tidak butuh memanjakan diriku sendiri yang berlebihan, sekalian aku harus menghemat untuk pengeluaranku, hihihi .....

Aku tahu, Air Asia yang ada di Indonesia adalah Air Asia Indonesia. Dan, itulah yang aku pakai selama setelah tahun 2016, dan selama maskapai ini bisa menjangkau tujuanku. Jika tidak, seperti Jepang yang aku selali datangi minimal 3x setelah anakku pindah ke Jepang tahun 2017, aku selalu memakai maskapai terbaik JAL.

Setelah pandemic 2 tahun 2020 san 2021 lalu penerbangan ditutup kemanapun, tahun 2022 lalu mulai dibuka, dan aku mulai terbang lagi. Pertamakali terbang stelah pandemic, adalah ke Bali bulan Mei 2022 denagn Air Asia. Lalu berturutan ke Singapore, Penang dan 3x ke Singapore sampai Januari 2023, semua naik Air Asia kecuali pulang dari Singapore yang ke-2, dengan maskapai Citilink.

Nahhhh ....

Aku baru sadar, ketika ke Penang, aku naik maskapai Air Asia, tetapi Air Asia Malaysia, bukan Air Asia Indonesia. Setelah naik pesawat, semua iklan Malaysia, termasuk pilihan makanan2 Malaysia untuk dijual.

Hmmmmm, tidak masalah sih untukku saat itu, tetapi masalah2 yang tidak kuduga, justru terus mengikutiku selama terbang dengan maskapai Ais Asia Malaysia, pergi dan pulang Jakarta Penang Jakarta ......

Pagi2 saat itu pesata Air Asia Malaysia yang menerbangkanku, tepat waktu, sekitar jam 10.00 pagi di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta. Aku siap jam 8.00  pagi untuk segera check-in dan dilayaqni dengan baik di counter check-in. Wajar.

Menunggu di gate, aku menunggu sanpai. Petugas membantuku untuk melepas batere kursi roda ajaibku tepat di depan pesawat, dan pertama untuk penumpang, sebagai penumpang disabilitas. Aku senang karena tidak ada masalah yang berarti, kecuali memang susah melepas batere kursi roda ajaibku.

Ketika aku berdiri dari mkursi rodaku, aku baru sadar, belum ada crew yang menyambutku dan jelas belum ada yang bisa membantuku untuk berjalkan dan membawakan kopor cabin ku. Aku bertanya, karena aku tidak bisa melangkah dan membawa kopor cabinku sendiri, sehingga aku hanya bisa menunggu untuk ada seseorang yang bisa membantuku.

Setelah itu, berbondong2 penumpang datang, dan akhirnya aku "tersingkit" karena aku tidak bisa melangkah, dan crew pun belum datang! Astaga!

Beberapa saat kemudian, baru 2 orang crew dating dan langsung menempatkan dirinya sebagai penerima penumpang dan 1 orang lagi menawarkan bantuan kepadaku. Tidak usah ditawarkan lah, membuat aku mulai marah karena aku merasa tawarannya bas abasi, karena juga dia tidak berkonsentrasi untuk membantuku!

Yang jelas,

Menurutku, ketika pesawat sudah siap terbang dan menunggu penumpang2nya naik ke pesawat, seharunyalah semua crew sudah dating dan siap menyambut, menerima dan membantu penumpang2 yang akan naik pesawat. Bukan mereka yang terlambat, padahal penumpang2 itu sudah naik pesawat! Sama sekali tidak disiplin!

Sampai aku susah bergerak karena selalu diserobot penumpang lain, dan si crew pramugari itu tidak berusaha untuk mendahulukan aku untuk berjalan dan duduk di no.2 depan! Dan, dadaku mulai bergemuruh. Ah ... sudahlah. Aku Cuma mau merekam kejadian ini, untuk kutulis Ketika aku sudah sampai di Jakarta.

Pesawatku terbang. Aku memesan Nasi Lemak berbayar karena aku butuh makan pagi sebelum minum obat pagiku. Aku berangkat dari rumah jam 6.00 pagi dan tidak ada makanan sehingga aku harus makan di bandara atau di pesawat.

Pelayanannya pun cukup amburadul. 2 orang pramugari itu memang melayani kita, tetapi mereka mengobrol berdua sehingga permintaan penumpang termasuk sku, terabaikan. Sehingga seringkali kami bolak balik meminta dan 2 pramugari itu tetap mengobrol sambal tertawa2. Astaga! Tidak pernah aku menyaksikan pelayanan yang sangat buruk di semua maskapai yang pernah aku pakai!

Selesai makan, aku terus merekam apa yang aku lihat dan aku rasakan tentang Air Asia Malaysia ini. Dan Ketika aku ingin ketoilet di bagian depan, masalah itu muncul lagi .....

Aku berdiri dengan susah payah, walau aku duduk di bagian aisle, tetapi tangan kiriku tidak mampu membuka senderan tanganku sehingga aku harus berdiri kea rah depan, bukan kesamping. Dan, tidak ada seorang pramugaripun, yang mau/bisa membantuku!

Aku kemanapun dengan maskapai apapun, Ketika aku berdiri, mereka pasti sudah "menandaiku", seseorang yang butuh bantuan, dan mereka langsung menghampiriku untuk membantuku! Bahkan, seringkali aku merasa rishi, dan mengatakan "tidak usah dibantu karena aku bisa sendiri", mreka pun minimal tetap menjagaku dan mengawasiku!

Lah! Yang ini, boro2 seperti itu, ada dating saja, tidak! Sehingga, aku sempat terhujung Ketika berjalan ke toilet dan susah payah memegang pintu toilet Ketika aku harus masuk dan tidak ada yang menolongku memegang pintu toilet.

Begitu selesai aku pastinya Kembali ke tempat duduk.

Tiba2 seorang crew laki2 berjalan cepat dan menbrakku sampai aku terhuyung, dan untung aku tidak jatuh! Crew itu cepat2 berjalan kea rah belakang, tanpa peduli menbrakku dan tanpa menoleh apalagi minta maaf! Dia sedikit berteriak ke crew di belakang, sepertinya bercanda karena dengan Bahasa yang tidak aku mengerti!

Aku cukup lama terd=huyung untuk bisa "jejeg" lagi, dan sama sekali tidak ada yang menolongku! Bahkan, penumpang yang lain itu pun, hanya melihat aku saja tanpa berusaha untuk menolongku! Dan, aku semakin marah!!!

Gila!

Sebegitunyakah mereka! Sekilas aku melihat, memang Sebagian besar penumpang itu adlah orang2 asing. Mungkin warga Malaysia, ada India dan Melayu. Dan, sedikitpun yang berniat dan bergerak untuk menmolongku! Apalagi crew2 itu yang sedang bercanda ria di bnelakang!

Kepalaku mulai pusing, karena aku terus terhuyung. Ingat, kan? Aku lumpuh tubuh kanan, yang sering membuat aku jatuh karena tidak seimbang! Apalagi ditabrak dan berada di dalam pesawat yang sedang terbang!

Mau marah???

Aku sudah marah!!!

Tetapi jika aku emosi dengan berteriak dan memaki mereka, apakah aku malah menjadi bahan bullyan mereka?

Lagi pula, aku akan memalukan nama Indonesia, "perempuan Indonesia yang cacat, memaki di dalam pesawat!

Akhirnya, dengan dongkol dan wajahku pasti memerah, aku duduk Kembali dengan susah payah dan berhasil meredam amarahku, dengan doa dan tidur sampai mendarat di Penang .....

Apakah sudah selesai malahaku dengan Air Asia Malaysia ini?

BELUM !!!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun