By Christie Damayanti
Rojak atau rujak, isinya sotong besar, cakwe kering danm buah2an. Dengan bumbu kacang dan gula aren serta ebi atau udang yang dikeringkan ..... | Dokumentasi pribadi
Â
Jika aku menuliskan tentang ibukota GeorgeTown yang masih jauh dari kata ramah disabilitas sebagai salah satu kesimpulan tentang 9 hari aku berada di Penang, adakah kesimpulan2 yang lainnya untuk menutup kisahku selama aku berada di Penang?
Ada beberapa kesimpulan yang menyolok selain tentang Kawasan yang jauh dari kata ramah disabilitas, salah satunya adalah tentang kuliner Penang.
Tentang wisata kuilner di Penang memang juaranya.
Itu sudah aku ketahui dari banyaknya referensi2 tentang kuliner Penang, juga dari teman2ku yang sudah pernah bahkan berkali2 berkunjung ke Penang. Tetapi, karena aku bukan pe-hobi kulineran, sehingga aku tidak terlalu tertarik untuk mendatangi Penang, sebelum ini.
Aku makan dimana2, bisa makan apa saja. Bahkan jika aku traveling sendirian, aku jarang masuk restoran atau foodcourt, dan aku memilih membawa atau membali roti dan buah dan memakannya di taman sambal menikmati kota atau kawasan yang aku datangi .....
Lebih murah dan lebih bisa merenung tentang bagaimana aku bisa mengeksplore dan membawa konsep2 yang ada di sekitar itu .....
Kami pernah makan di benar2 warung kaki lima seperti di Pecenongan, dengan berbagai masakan Chinese Food. Rasanya memang agak berbeda, sedikit rasa "Malaysia" nya, hihihi ..... kwetiau dan bakmie goreng .....
***
Selama aku berada di Penang, aku banyak melihat warung2 kaki lima atau foodcourt2 yang cukup tertata di sudut2 perkotaan, dan selalu penuh. Pernah, aku diajak Leong dan 2 anaknya makan siang di sebuah foodcourt, sesaat aku mendarat ke Penang. Sudah aku ceritakan di awal buku ini.
Lalu, selama itu aku di Penang dan aku harus jalan2 sendirian karena Leong sedang sibuk, aku banyak m embrli makanan2 kakilima, atau disebut foodstreet, di pameran2 di mall atau di depan mall. Karena aku hanya bisa jakan2 di mall atau sekitarn mall saja, seperti di Jakarta.
Atau, krtika Leong mengajak aku keliling kota dan dia membelikan makanan kakilima, aku sangat tertarik untuk bisa mencicipinya.
Dengan banyaknya foodcourt di perkotaan ibukota GeorgeTown serta banyak juga kaki lima di pinggir jalan, sama dengagn Jakarta, semuanya membuat aku kekenyangan jika Leong mengajak aku jalan2 keliling kota.
Kadang, makanan2 itu sama dengan Jakarta tetapi rasanya berbeda sedikit atau sama sekali berbeda. Yang jelas, aku suka sekali merasakan makanan2 baru, apalagi yang benar2 tidak pernah aku lihat dan tidak pernah aku coba ......
 Tetapi, jika aku harus ke Penang sendirian tanpa ada Leong atau siapapun yang mau traveling Bersama dengan ku, sepertinya aku tiodak akan mau karena saying sekali jika aku hanya berada di mobil saja atau berjalan2 hanya di mall saja. Sama saja dengan di Jakarta, kan?
Suatu saat, Leong membelikan beberapa cemilan dari kaki lima yang Sebagian aku tahu karena di Jakarta ada, dan Sebagian lagi aku belum pernah tahu apalagi dengan warna yang cantik.
Kue kuk yang di Jakarta berwarna nerah, disini berbagai macam warna, ada juga yang merah dan hijau tetapi saat itu sudah habis. Kue kuk ini konsepnya adalah "kue kura2", dimana bagi warga keturunan Chinese, kura2 adalah hwan yang membawa keberuntungan.
Sedangkan yang lain adalah ketan biru dari kembang telang. Rasanyan sama dengan Jakaarta denagn bumbu manisnya .....
***
Jadi, untukku sendiri Penang sangat "maju" denan jajanan kaki limanya dan rasanya pun beragam walaupun Namanya sama di Jakarta, tetapi rasanya bisa sangat berbeda. Misalnya,
Penang memounyai standard beberapa suku bangsa dunia. Ada Melayu, Chinese dan India yang terbesar. Suku Chinesse banyak mendiami Penang dengan makanan2nya yang khas terutama dengan daging babi. Tetapi, mereka berdampoingan denagn baik dengan suku3 yang tidak memakan daing babi.
***
Inilah makanan2 khas Penang yan aku makan selama aku disana. Sebagian memang rasa dan nama makanannya sama dengan di Jakarta, tetapi sebagian lagi, nama dan rasanya sangat berbeda dengan yang ada di Jakarta.
Dan, itulah yang membuat aku beruntung bisa datang kesana dan mencicipoi berbagai rasa kuliner, didampingi o;leh Leong dan keluarganya ......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H