By Christie Damayanti
Semua orang berkata, Penang dan sekitarnya adalah "surga kuliner", dan di Penang dan sekitarnya banyak sekali kaki lima, mirim dengan di Jakarta.
Karena aku belum pernah ke Penang sebelumnya, aku excited sekali! Dan, itu benar2 ada, Selama aku berlibur di Penang, berkali2 aku diajak Leong dan keluarganya untuk makan kaki lima di Penang, kaki lima seperti di Jakarta.
Kaki lima disana, memang benar2 berbentuk makan di tenda, tetapi lebih rapih disbanding dengan kaki lima di Jakarta. Ya, jia di Jakarta kaki lima yang diatur seperti (misalnya) di Pecenongan atau di PIK, tentu saja Jakarta harus selalu mengatur kaki lima nya.
Di Penang atau di Kedah, kaki lima yang bukan di Kawasan George Town sebagai ibukota Penang, kaki lima "yang tidak diatur", tetap teratur, karena ada peraturan khusus, sehingga deretan kaki lima bahkan di sudut2 kota nya, sangat teratur .....
Nah,
Makanan2 di kaki lima pun berbagai rasa, sama dengan di Jakarta. Dan, ternyata keluarga Liang yang menjamuku di kota Sungai Petani Kedah, selama 2 hari aku tinggal Bersama mereka, mereka banyak memasak makanan2 enak untukku!
Ketika aku diajak /leong dan keluarganya untuk mengunjungi keluarga Liang di kota Sungai Petani Kedah, aku tidak menyangkan luar biasa sambutannya. Aku tinggal 1 malam dan 2 hari disana.
Aku dijrmput ke hotelku di George Town pagi2, langsung ke Sungai Petani sampai sekitar jam 2 siang. Kami keliling kota dan ke kebun durian sampai malam, sampai selesai membuat Festival Kue Bulan.
Lalu, malamnya aku diantar ke hotel setelah kami berkeliling kota Sungai Petani sambal melihat2 kegiatan beberapa Festival Kue Bulan. Dan, besok paginya aku dijemput pagi untuk makan pagi di kebun durian  milik mereka.
Tahu, apa sarapan pagi yang mereka siapkan untukku?
Begitu aku datng kae kebun mereka, astagaaaaa ...... berbagai makanan sudah terhidang diatas meja di pondok kebuh durian mereka! Dan, beguti mendekat, bau masakan yang mereka persiaokan, sudah mengaduk2 perutku sehingga berbunyi kriuk ,,, kriuk ... kriuk .....
Berbagai masakah "kaki lima" (kata mereka, makanan2 yang mereka masak adalah khas makanan kaki lima disana), membuat aku kelaparan! Sungguh! Dengan mata melotot, mereka tertawa mendear suara2 di perutku .....
"Christie, are you hungry? Please, sit down and eat!" ......
Hahahaha ,,,,, malu2in saja! Tapi, memang aku lapar, koq! Dengan bau masakan yang enak sekali, gimana aku tidak kelaparan???
***
Aku dijemput Leong dari hotelku, dan terntata keluarga mereka sudah ada di kebun. Aku turun mobil dan disambut dengan senyum pagi yang cerah ceria, dan aku terus tersenyum kamrena mereka memang sangat luar biasa .....
Aku menyalamiu semuanya, terutama bapak dan ibu Liang. Aku mencium mereka, seperti orang tuaku. Bapak Liang tertawa Ketika aku menunjuk makan2 yang membuat "naga" di dalam perutku, bangun.
Beliau menyispkannya dan mengambilkan untukku untuk segera  aku makan! Karena beliau kawatir, naga2 di perutku, lepas semus, Hahahaha .....
Bapak Liang yang tersenyum2 ketika beliau berkata dengan Bahasa Mandarin, "Makan dulu, nanti naga2 di perutmu, lepas semua", hahaha ..... Semua sudah siap untuk sarapan pagi Bersama, di kebun durian mereka .....
Berbagai masakan kuah2 yang katanya khas kaki lima Sungai Petani, terhidang di hadapanku, Jadi, mengapa kusia2 kan? Hihihi .....
Roti canai dengan kuah non-kari nya. Biasanya, roti canai selalu bertemu dengan kuah kari. Tetapi, ini berbeda. Dengan buah bening, berisi babat dan telur
Nah, klo yang ini memang katanya beli di kaki lima. Ini ubi dan talas di jadikan satu dan ditambahi bumbu serta berbagai toping .....
Setelah semua selesai makan, Liang membuka pomelo (jeruk Bali) dengan tangannya sendiri, tanpa memakai pisau atau alat bantu apapun. Keren ......
Liang, yang mengupas pomelo (jeruk Bali) dengan tangan telanjangnya ,,,,,
Â
Setelah selesai makan pagi, kami bersiap untuk Kembali ke Penang. Keluarga Leong ingin mengajakku keliling Penang Daratan, karena sebelum itu, aku hanya berada di Pulau Pinang saja.
Kami berpamitan pulang, dan aku berjanji untuk dating lagi kesana. Bapak dan ibu Liang memelukku, seperti bapak ibuku. Diam2 mataku memerah.Aku kangrn bapak dan ibuku. Dan di Sungai Petani, aku mersa ada bapak dan ibuku dalam pelukan mereka .....
***
Mungkin, cerita yang aku tulis ini dianggap biasa2 saja, tetapi inilah surahan hatiku betapa aku sangat merasa diteri,ma sebagai "orang asing" dari Indonesia, tinggalk Bersama 2 hari dan dijamu luar biasa. Di peluk dan di manja.
Kenangan yang tidak akan kulupakan. Ketika kedua orangtuaku sudah berada di Surga, Ketika kedua anakku sudah jauh mengejar impiannya, Ketika kedua adikku tingga sangat jauh dariku, ada keluarga besar yang mau menerimaku luar biasa .....
Dan aku sudah tahu, jika aku benar2 kangrn dipeluk kedua orangtuanku, aku akan segera kembali ke Sungai Petani, untuk memeluk dan dipeluk mereka .....
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI