Aku googling tentang ini, kaena aku adalah sebagai salah satu pengamat perkotaan, dimana Jakarta menjadi study kasus untukku, dan mencari bukti2 kongkrit dari seluruh dunia tentang masalah2 perkotaan.
Ketika aku sempat berkeliling Queensbay Penang, awalnya aku hanya sekedar membuang warku, ngadem di Queensbay Mall. Tetapi aku sangat tertarik ketika aku melihat deretan apartemen2 cantik yang pasti mewah, dengan pandangan kearah laut.
Aku pun menyempatkan berkeliling di area apartemen2 terbut, dengan pandangan warga sekitar karena aku berkelilng dengan kursi roda ajaibku, dengan 3 hp untuk memvidrolan area itu sebagai area yang nyaman bagi warga kita.
Banyak sekali burung2 camar berterbangan dikawasan Queensbay, karena memang ini berbatasan dengan bibir laut. Suara2 burung camar itu keras sekali, berteriak2 dan mereka terus berterbangan di seputaran kawasn itu.
Aku ingat, ketika aku sempat kuliah di Perth, Western Australia dimana Perth adalah kota tepi pantai sehigga burung camar gemar masuk dalam kota karena banyak warga dan turis memberikan remah2 roti bagi mereka, termasuk aku.
Jika pulang kuliah dan weekend, aku pasti sekedar duduk2 di kota dan sengaja membawa remah2 roti dan memberikan kepada mereka. Burung2 camar itu langsung mendatangiku dan mereka terbang rendah. Apalagi, jika aku mau menebarkan remah2 roti disekelilingku, yang membuat burung2 camar itu menyambar remah2 roti yang kusebarkan .....
                                                       Â
Aku dengan temanku di Perth, berada di downtown Perth serta di Fremantle, menikmati gurauan burung2 camar,, ketika aku menebarkan remah2 roti di sekelilingku .....
Â