Tentang toilet disabilitas punsedikit berbeda, dimana aku tetap mengacu kepada desain toilet disabilitas yang sama dengan Jepang. Karena, untuk aku sebagai end-user seorang disabilitas lumpuh kanan tubuh dan pemakai kursi roda elektrik, Jepang membuat aku benar2 gampang dan nyaman untuk aku menggunakan toilet disabilitas disana.
Bagaimana dengan toilet disabilitas di Singapore?
Ternyata, tidak banyak toilet disabilitas di tempat2 umum termasuk di mall2 besar di Singapore, yang menggunakan sliding door atau pintu geser. Sebuah pintu yang paling aman dan nyaman untuk disabilitas, terutama untuk pemakai kursi roda dan disabilitas netra.
Selama aku dsana untuk survey disabilitas, hanya ada beberapa toilet disabilitas di tempat umum, yang memakai sliding door. Itu un bukan di tempat2 umum yang baru atau terkenal seperti di mall. Tetapi, justru di area permukiman dan kawasan "tua", yaitu di area permukiman Punggol dan kawasan lama Paya Lebar (bekas kawasan banadara sebelum Changi).
Bahkan, ketika aku banyak berda di kawasan Marina Bay atau di Sentosa Island, mereka tidak membangun toilet disabilitas dengan sliding door, entah mengapa. Padahal, sudah jelas untuk desainer2 yang peduli dan memperhatikan tentang kebutuhan disabilitas, bahwa swing door atau pintu2 biasa yang membuka keluar ataupun ke dalam, akan sangat menyulitkan bagi pengguna kursi roda .....
Tetapi, toilet disabilitas di Singapore ini mempunyai pitu yang cukup lebar untuk masuk kursi roda, sekitar 100 cm atau 1 meter, TETAPI juga mereka memasang door-closer diatas pintu yang membuat aku sebagai end-user pengguna kursi roda walau elektrik, akan sangat kesulitan untuk membuka dan menutup pintu!
Swing door untuk pintu toilet disabled dengan pemasangan door-closer yang membuat pintu berat untuk dibuka ke dalam atau ke luar, serta dimensi pintu yang besar 1 meter (yang memang untuk kursi roda, tetapi bisa dikurangi 20 cm menjadi 80 cm), serta logo disabilitas yang terlalu kecil, tidak terlihat di kejauhan .....