Setelah itu, taxi mulai menanjak dengan jalanan mobil cukup untuk 2 mobil bolak balik. Lingkungannya adalah hutan gunung. Banyak pohon2 pinus yang daun keringnya berguguran, seperti di musim gugur. Cantik sekali.
Banyak warga Singapore yang tinggal di kawasan itu, bersepeda atau berjalan kaki, menikmati segarnya udara pagi disana, dengan sayup2 suara burung2 berkicau, karena kawasan itu benar2 cantik, teduh, nyaman dan membahagiakan ......
Tidak ada mobil lain, kecuali taxi kami. Memang area itu untuk bersantai weekend warga disana, ada beberapa turis asing yangtahu tentang JPO Hendeerson Waves, berlari2 kecil untuk naik atau turun Mount Faber.
Pemandangan indah, dengan hutan pinus yang daun2 keringnya berguguran, membuat hatiku damai dan sejuk. Apalagi, ditemani seorang malaikat pelindung yang Tuhan berikan untukku, Singapore akan menjadi destinasi favorite ku.
Sebenarnya, pohon2 pinus tidak terlalu banyak, yang da adalah Hutan Hujan, khas kawasan Asia. Hutan belantara itu yang kami tembus untuk menuju puncak Mount Faber. Pohon2 Pinus, sepertinya lebih banyak di kaki gunung, selebihnya merupakan Hutan Hujan.
Udara yang sangat sejuk, secara pepohonan itu mengeluarkan oksigen O2 jika pagi dan siang hari, sehingga diarean hutan itu akan selalu sejuk dengan pepohonan hijau yang memancarkan rasa damai.
Taxi kami berputar2 menanjak menuju puncak Mount Faber, untuk sampai ke ujung JPO Henderson Waves. Dan dari sana, kami akan menyebrang dari ujung Siuther Rigde ke Telok Blangah ......
Catatan :
Sebenarnya, aku sudah siah untuk mendaki Mount Faber dengan kursi roda ajaibku, tetapi tidak jadi karena tidak ada jalan naik yang tanpa tangga. Tetapi, aku masih berharap aku akan menuruni Mount Faber ini di kawasan sebaliknya dari Henderson Waves ini, dengan kursi roda ajaibku, bukan naik taxi ......