Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Singapore, Negeri Inklusi yang Bisa Membawa Warga Disabilitas Berkarya dan Berekspresi Luar Biasa!

31 Agustus 2022   09:35 Diperbarui: 29 September 2022   09:22 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nah, dengan kenyataan tersebut diatas, pemerintah Singapore membangun Enabling Masterplan untuk pemerintah Singapore beserta warga Singapore yang mempunyai passion untuk bekerjasama mendukung penyandang disabilitas (dan prioritas).

Mereka membangun "Singapore yang pedul dan inklusifi", dimana para penyandang disabilitas dan prioritas, bisa diakui dan diberdayakan untuk menjadi anggota masyarakat yang terintegrasi dan berkontribusi, bersama dengan warga2 Singapore non-disabilitas ......

Ketika aku di Singapore bulan Agustus 2022 lalu, aku sebagai juga menyandang disabilias berwisata di Singaopre sebagai negeri inklusi, aku sering bertemu dengan prioritas atau lansia dan disabilitas2 yang selalu bergerak dengan bebas berkeliling di jalan2 di seluruh Singapore.

Mulai dengagn di lingkungan dan kawasan oermukiman, seperti kawasan Balestier, rea hotel tempat aku menginap, atau Redhill yang memang merupakan kawasan khusus permukiman apartemen, bahkan khusus untuk disabilitas dan prioritas "Enabling Village.

Atau dikawasan2 wisata atau perdagangan seperti pasar dan supermarket/minimarket. Mereka kebanyakan memakai kursi roda elektrik seperti aku, atau skuter 3 roda khusus untuk disabilitas. Mereka aktif naik turun bus atau MRT, tanpa bantuan siapapun, termasuk petugas2nya, kecuali jika mereka harus naiuk bus yang harus dibantu supir untuk ramp nya.

Kebanyakan dari mereka adalah ibu2 tua lansia dan ibu2 muda dengan disabilitas. Aku belum melihat mereka seorang bapak2 muda. Ada beberapa dari mereka adalan lansia laki. Entah lah, apakah karena kaum lelaki lebih "malu" telihat diluar dengan kursi roda/skuter, atau mereka justru lebih memilih berusaha tanpa kursi roda/skuter.

Sayang, aku tidak bisa atau idak berani memotret mereka, kaena mereka "berjalan" cukup cepat dan menghilang. Atau jika mereka berhenti pun, mereka memasang wajah galak, sehingga hatiku sudah ciut untuk mendekatinya, hahahaha .....

Catatan :

Warga Singapore menang cukup ramah, tetapi sangat berbeda dengan awrga Jepang yang luar biasa ramah. Warga Singapore lebih memilih memasang wajah galak dan gampang mengomel jia mereka sedang tidak suka sesuatu. Walaupun, mereka tetap membantu yang dibanrengi dengan mengomel, hahahaha ......

Cerita tentag warga Singapore yang suka mengomel, akan kutuliskan setelah artikel ini .....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun