Dalam menentukan apakah kondisi seseorang termasuk dalam kriteria disabilitas di Singapore, penilaian medis dan pemeriksaan keterbatasan sosial-fungsional yang dihadapi oleh penyandang disabilitas dilakukan oleh profesional medis atau profesional non-medis yang sesuai seperti terapis.
Diagnosis medis memastikan ketelitian dalam menentukan apa yang merupakan kecacatan, sedangkan pemeriksaan sosial-fungsional memastikan bahwa hambatan ekonomi, lingkungan dan budaya juga diperhitungkan.
Penyandang disabilitas Singapore, adalah termasuk mereka yang memiliki gangguan fisik, mental, intelektual atau sensorik jangka panjang yang dalam interaksi dengan berbagai hambatan dapat menghalangi mereka. partisipasi penuh dan efektif dalam masyarakat atas dasar kesetaraan dengan orang lain.
Dengan kenyatan seperti ini, pemerintah Singapore merancang untuk memfasilitasi mereka dengan gangguan pendengaran dan kondisi gangguan penglihatan (tuna netra), disabilitas fisik (tuna daksa), disabilitas intelektual (tuna grahita), Autism Spectrum Disorder -- sejenis gangguan mental, serta anak2 dengan kebutuhan khusus (anak ABK),
Di bidang2 seperti pendidikan, transportasi, pekerjaan, pelatihan, rekreasi dan perawatan, sehingga mereka diakui, diberdayakan dan diberi setiap kesempatan untuk menjadi anggota masyarakat yang integral dan berkontribusi, ketika mereka sudah dewasa.
Pemerintah Singapore dan instansi2 disana, juga sudah memperhatikan untuk pencari2 kerja bagi disabilitas, tergantung jenis disabilitas yang mana. Yang jelas, Singapore benar2 bersaha sekali untuk kaum disabilitas bisa bekerja, karena mereka akan menajdi beban Negara, jika mereka tidak bekerja.
Kebijakan2 Singapore tentang ini pun, terus disempurnakan seiring dengan semaki baiknya fasilitas2 untuk kaum disabilitas dan prioritas di negeri Singa ini. Baik mengamati sebarapa jauhkah keefektifan kebijakan dan layangan di sector pekerja disabilitas, sehingga memperkuat dukungan pemerintah Singapore bagi penyandang disabilitas, khususnya di bawah Enabling Masterland.
***
Bicara tentang kebutuhan pekerjaan di sector diabilitas, pada kenyataannya memang hampir semuanegara mempunyai masalah2 yang kurang lebih sama.
Tingkat pekerjaan penyandang disabilitas di Singapore, dengan usia kerja aktif rata2 30,1% bekerja, 3,8% tidak bekerja tetapi tetap memiliki pekerjaan secara individu dan masih mencari pekerjaa.
Sisanya, 66,2% adalah bekerja diluar angkatan kerja dan mereka2 yang benar2 terlalu susah untuk bekerja.