Bertahun2 lalu, Singapore pernah menjadi salah satu impian traveler dunia, selain untuk berlibur dan berwisata dengan obyek2nya, juga sangat strateis untuk berbelanja. Karena saat itu, Singapore bisa merangkul dunia untuk membuka gerai2 dan butik2 mereka di Singapore, sehingga khususnya bagi negara2 Asia, Singapore menjadi "surga belanja".
Kemudian, perkembangan selanjurnya Singapore terus berkembang dengan berbagai obyek wisata hits, sampai sekarang membuat Singapore semakin menjadi salah satu negaraa dengan jutaan wisatawan dunia setiap periodiknya.
Singapore telah menjadi pusat pariwisata global. Budaya Singapore sangat beragam dan luas. Inilah alasan mengapa ia juga disebut sebagai Mini Asia. Industri pariwisata berkembang pesat dan kita bisa mengunjungi berbagai tempat di Singapore seperti Singapore Flyer, Sentosa Island, Universal Studios dan masih banyak tempat lainnya. Budaya lokal Singapura juga sangat beragam.
Tetapi, walaupun Singapore focus dengan membangun negaranya untuk berbagai atraksi wisata dunianya, negeri singa ini pun tidak melupakan warganya, justru Singapore sangat memanjakan warganya dengan membangun lebih lagi, fisalitas2 untuk lebih mensejahterakan warganya.
Cluster2 apartemen baru dibangun sampai menajadi beberapa kota satelit, dan mereka membangun dengan sangat cepat! Masalah2 tetap ada, tetapi mereka tetap focus dan berkomitmen untuk membangun apa yang sudah mereka rencanakan.
Bukan hanya kota2 baru saja yang dibangun, pemerintah Singapore pun tetap memelihara cluster2 sebelumnya, cluster2 lama dan cluster2 heritage. Salah satunya adalah area Redhill.
***
Sebuah perkebunan tua di pinggiran kota, Redhill (Bukit Merah) mungkin adalah salah satu lingkungan yang paling diremehkan di Singapura. Diapit di antara hutan alami Singapore yang belum tersentuh di satu ujung dan pusat kota di sisi lain, dengan "harta karun" berupa pilihan makanan lezat, cafe baru yang keren, dan bahkan pertanian perkotaan di antaranya.
Jika itu tidak cukup menarik, ada juga kisah berdarah di balik namanya. Legenda mengatakan bahwa itu dinamai seorang anak laki2 pintar yang dibunuh karena cemburu setelah menyelamatkan desanya dari ikan todak. Darahnya mengalir menuruni bukit tempat dia tinggal, menodainya menjadi merah sejak saat itu.
Entah itu mitos yang telah diturunkan dari generasi ke generasi atau segudang sajian makanan yang menarik perhatian, Redhill adalah salah satu yang harus kita datangi, jika kita berkunjung ke Singapore .....
Ada beerapa atraksi wisata dan kawasan permukiman di Redhill, dimana aku sempat traveling di area itu, bersama mas Kardy Chiu dan Andry Halim. Mas Kardy Chiu yang mengajakku untuk menjelajah Mount Faber, mendaki sampai ke JPO tertinggi di Singapore, Henderson Waves Bridge dan menurun sampai Telok Blangah Hill Park.