By Christie Damayanti
 Dokumentasi pribadi
Tidak menyangka kan, kita sedang berlibr atau sedang dalam rangka tugas tiba2 dihadapkan dengan teman dan sahabat yang sakit dan dirawat di rumah sakit, dimana daerahna sangat asing bagiku, Tidak ada teman, tidak ada mobil yang mengantar, dan idak ada keterangan apapun aku harus bagaimana.
Agak galau ketika aku harus mencari taxi online, dimana aku sama sekali tidak tahu tentang Bali, dan bagaimana aku harus menghadapi semuanya sendirian. Bagaimana jika aku nyasar? Bagaimana jika aku harus bertemu dengan orang2 yng benar2 asing bagiku? Sangat2 manusiawi, sebagai manusia, walau aku berusaha utuk tidak takut  .....
Ketika akhirnya aku benar2 tersesat karena aplikasi Grab nya error (mungkin), aku pu terjebak dalam keadaan yang membuat aku sedikit histeris, tidak bisa melakuka apa2 ketika sahabatku yang terbaring di rumah sakit dan yang aku aku jenguk, tidak mengangkat telpon. Wlau akhirnya, setelah beberapa menit, taxi online ku bisa mengantarku ke rumah sakit yang benar dengan membayar lebih .....
Perbedaan yang cukup besar untuk biayanya sampai sekitar 40 ribu, menyatakan bahwa tersesatnya cukup jauh! Hahahaha .....
Sudahlah, sudah terjadi. Tidak perlu menyalahkan siapa2, tetapi aku saat itu sangat penasaran "mengapa aku tersesat".....
***
Begitu sampai di pelataran RS Mangusada, aku yakin inilah rumah sakit yang aku tuju, untuk menjenguk sahabatku yang terbaring sakit. Aku menunggu driver taxi online untuk meneluarkan kursi rida ajaibku, sebelum aku bisa duduk diatasnya. Dan melaju dengan santai untuk naik ke lantai 3, tempat sahabatku dirawat.
Rumah sakit itu cukup "ramah disabilitas". Ramp di lobby utama, cukup landai, walau tidak sesuai standard 4 derajad kelanjaiannya. Tetapi cukup nyaman. Beberapa orang yang sedang berjalan di drpanku, tiba2 mendadak berhenti dan melihat bagaimana aku "berjalan" diatas kursi roda elektrikku.