By Christie Damayanti
Suatu hari ketika aku di Bali, akhir Mei 2022 lalu, aku ingin menjenguk teman dan sahabatku yang sama2 sebagai pasca stroke, yang saat itu sedang opname di RS Mangusada, Badung Bali.
Jangankan ke rmah sakit, yang kulihat di GoogleMap agak jauh dar hotelku, kearah kemanapun di Bali, sama sekali aku tidak tahu. Biasanya, jika aku ke Bali pasti aku manja diantar2 kemana2 oleh mobil adikku. Dimana saat itu adikku sendiri sedang berada di Jakarta untuk bisnisnya.
Jadi, jika aku mau menjenguk teman dan sahabatku itu, ya haruslah berusaha sendiri. Jadilah aku mencari taxi onlinr untuk mengatarku ke RS Mangusada ......
Awalnya, pasti aku gamang. Berbeda ketika aku pertama kali sendirian di Jepang dengan kursi roda ajaibku. Dimana di Jepang jika tersesat karena bahasa yag aneh luar biasa (hihihi .....), jika aku tersesat di Bali, selain tidak ada fasilitas kursi roda, mencari kendaraan umumpun pasti sangat susah! Apalagi, melihat di GoogleMap, rumah sakit itu terlihat berada di kerumunan hijau2 Pulau Dewata! Astaga!
Ya, sudah. Aku tetap pergi walau aku agak gamang, jika aku tersesat dan bagaimana nasibku?
Aku menunjukkan peta dari Google Map kea rah RS Mangusada kepada resepsionis hotelku, dan kukirim ke sahabatku yang akan kujenguk di RS Mangusada. Dam mereka semua berkata, "ya". Itulah lokai rumah sakit tersebut, barulah aku memesan taxi online.
Jadilah aku berangkat sekitar 15 menit kemudian setelah taxi online datang dan memasukkan kursi roda ajaibku ke bagasi mobil itu. Aku mengikuti arah peta dari Googke Map, karena sungguh aku sungguh gamang jika aku tersesat ......
Taxi online berjalan sesuai dengan map yang tertera dan aku tenang. Aku melepaskan mataku di map itu, dan aku mulai asik dengan kegiatanku, memfoto2 yang aku ingin aku foto, untuk resefensi2ku dalam tulisan2ku.
Jarak antara hotelku di Sunset Road Kuta ke RS Mangusada Badung itu sekitar 18 km saja, dan perkiraan dari Google Map sekitar 42 menit, disesuaikan dengan "traffic-jam" nya. Dan aku hanya berpikir bahwa jarak 18 km itu hampir sama dari rumahku di Tebet ke kantorku di Grogol (16 km) dan berjarak waktu sekitar 1 jam. Hampir sama, kan?
Sedangkan jarak tempuh hotelku di Kuta ke RS Mangusada sekitar 18 km dengan 42 menit, aku siap dengan berbagai masalahna, termasuk tersesat. Dan, biaya dengan taxi online sekitar 96 ribu. Itu sangat mahal jika dibandingkan dengan Tebet ke Grogol yang antara 60 ribu sampai 65 ribu. Hmmmmm .....
Begtu kupikir hampir sampai, aku bersiap untuk mengikuti lagi Googke Map ku sampai ke rumah sakit. Ternyata, ketika taxi online ku berhenti, koq bukan rumah sakit? Seperti berada di antara perumahan perkampungan di sekitaran Badung!
Aku mulai deg2an! Perasaanku sejak awal berkata, bahwa aku akan tersesat, sejak masih di hotel. Dan, aku benar2 tersesat!
Si driver taxi online bertanya dengan bahasa Indonesia medok Bali,
"Bu, ini suda sampai. Dimana rumah sakitnya?"
"Ya saya ga tahu, pak. Saya ini datang dari Jakarta, dan saya mau menjenguk sahabat saya yang diopname di RS Mangusada", jawabku.
Si driver garuk2 kepala dan bingung. Termasuk bingung harus bertana kepada siapa karena tidak ada orang diseputaran mobil. Saat itu sekitar jam 10.00 pagi, dimana penghuni rumah pasti sedang bekerja atau sekoah. Tidak ada orang berjalan, dan tidak ada pedagang2 yang lewat.
Aku benar2 bingung dan takut. Jika aku diturunkan disini, matik aku! Dengan kursi roda ajaibku dan tidak ada mobil lrewat, signal hp kecil, bagaimana aku bisa mencari taxi online berikutnya?
Karena bukan tidak mungkin, driver menurunkan aku disini, karena tidak ada yang bisa ditanya. Dan, ketika aku berusaha menelpon sahabatku yang aku mau jenguk, tidak diangkat2, mana signal kecil. Membuat aku semakin panic!
Si driver berjalan kaki ,encari orang untuk bertanya, dan tidak lama kemudian dia kembali. Akhirnya, sahabatku mengangkat telponku, dan dia berbicara dengagn si driver setelah si driver kembali setelah mencari orang yang bisa ditanya.
"Bu, disini tidak ada rumah sakit. Tetapi RS Mangusada yang ibu cari berada sekitar beberapa belas kilometer lagi di sebelah barat dari sini", kata si driver.
Astaga! Masih jauh? Tapi, apakah benar demikian? Aku tidak tahu!
Aku hanya takut, aku diturunkan disini. Aku tidak takut driver jahat padaku karena dia terdaftar di Grab, gampang aku melaporkannya. Tetapi, jika aku diturunkan disini, walau dilaporkan aku tidak bisa berbuat apa2 karena aku jauh dari kota, apalagi jauh dari yang aku tahu selama di Bali!
Jadi, ketika si driver berkata dmikian, aku cepat2 saja berkata,
"Pak, klo gitu tolong antarkan saya kesana ya. Nanti saya bayar lebih"
"Ibu ambil lagi ke RS Mangusada saja. Nanti ibu tahu biaya dan ibu tetap ikut taxi saya", kata si driver.
Jadilah aku mengikuti saran driver untuk mengambil jurusan yang baru, walau sama2 ke RS Mangusada. Aku ga ngerti kenapa aku tersesat. Aku lihat, memang di titik inilah rumah sakit yang kutuju. Tetpi, kenapa ada rS Mangusada yang berbeda yang jaraknya cukup jauh?
Kupikir, driver tidak mungkin nakal karena titik nya benar koq. Tapi aku tidak mau berpkir jelek dan keluarlah tujuan baru RS Mangusada yang berbeda (?), dengan nilai sekitar 46 ribu. Jadi, total dari hotelku ke Rs Mangusada ke-2, bernilai 96 ribu + 48 ribu! Ya sudah, tidak masalah asalkan aku sampai ke RS Mangusada .....
Selama perjalananku, akhirnya ku benar2 mengikuti GoogleMap dan sampailahaku ke RS Mangusada yang sebenarnya, setelah berjalan sekitar 20 menit! Hhhhhh ......
***
Aku benar2 tidak mengerti bagaimana itu bisa terjadi. Ketika 2 orang tinggal di Bali, yang pertama adalah resepsionis hotel tempat aku menginap dan yang kedua adalah sahabatku yang mau aku jenguk. Dan, tersesat!
Entah mengapa, terserahlah, walau aku sudah "terserah saja", tetapi sungguh aku penasaran, mengapa tersesat, padahal setelah sampai rumah sakit dan bercerita dengan sahabatku, dan melihat peta di GoogleMap, Cuma ada 1 tujuan RS Mangusada .....
Hahahaha .....
Yang jelas, perasaanku akan tersesat sejak pgi, ternyata benar2 aku tersesat dengan alasan yang tidak masuk akal. Entahlah, benar2 aku sangat penasaran sampai sekarng .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H