Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Angkul-Angkul atau Kori sebagai Pintu Gerbang Bali, Banyak Bercerita.....

29 Juni 2022   18:34 Diperbarui: 29 Juni 2022   18:41 5706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desain tetap sesuai konsep tradisional Bali, denan sedikit ornament, dan lbar Angkul-Angku atau Kori, selebar pinu masuk mobil antata2,5 meter sampai 3 meter. Atapnya (biasanya) memakai genteng trandisional dengan ornamen2 khas Bali di bubungannya.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
(Mungkin) Inipun sebuah Angkul-Angkul atau Kori Bali, walau sudah berasimilasi dengan budaya yang berbeda. Angkul-Nsgkul atau Kori ini, "berkolaborasi" dengan Budaya Jawa, seperti sebuah Pendopo, dengan 4 tiang soko-guru, alau tidak sebesar seperti di Jawa. Atapnya pun dengan gentang serta ornamen2 bubungan khas Bali (atau Jawa?)

Keberadaan Angkul-Angkul atau Kori ini semakin kesini semakin modern, tetapi tidak membuat Angkul-Angkul atau Kori ini menjadi terabaikan. Struktur ini pun, desainnya tergantung dengan perekonomian masing2 si empunya rumah.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Angkul-Angkul atau Kori modern, dengan struktur beton serta ornamen2 ukiran beton, cukup mewah. Terlihat dengan lingkungan rumahnya sebagai orang berada. Lebarnya pun cukup besar, antara 3 meter sampai 3,5 meter, untuk bberapa mobil besar.

Desainnya sangat cantik khas Bali dan mewah, dan pintu gerbangnyabesar. Permukaan jalannya dengan aspal, dan lingkungan khas Bali, sangat kental, membuat aku terus baper.

Semakin banyak ornament, tentu saka semakin mahal, terlihat akan semakin mewah. Jadi, ketika aku berkeliling menuju kemanapun di Bali, semakin masuk ke daerah dan keluar dari perkotaan, semakin Angkul-Angkul atau Kori ini, semakin sederhana desainnya, tetapi tidak pernah rumah2 Bali tidak memakai Angkul-Angkul atau Kori.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Ada beberapa Angkul-Angkul atau Kori yang lebih mewah. Konsepnya tradisional, denganornamen2 cantik khas Bali. Foto 1, Angkul-Sngkul atau kota tanpa penutup atp. Seperti pintu gerbang biasa dan dengan struktur beton (atau batu kali di ukir?) Dengan pitu gerbang lebar sampau 2 mobil masuk, sekitar 4 meter.

Foto 2, sebuan Angkul-Angkul tradisional yang berdiri sendiri, dengan struktur bata merah dan ornament beton khas Bali. Stuktur ini, benar2 berdiri sendiri, dan pagar rumah/bangunannya hanya pagar jeruji tranparan, membuat Angkul-ASngkul atau Kori ini semakin megah, berdiri kokoh serta mewah!

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Ini adalah juga termasuk pintu gerbang Angkul-Angkul atau Kori, yang menghubungkan dengan Pantai Kuta. Dibuat dari struktur beton dengan lapisan bata putih dan ornamen2 ukian di Beton. Cantik dank has Bali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun