Desain tetap sesuai konsep tradisional Bali, denan sedikit ornament, dan lbar Angkul-Angku atau Kori, selebar pinu masuk mobil antata2,5 meter sampai 3 meter. Atapnya (biasanya) memakai genteng trandisional dengan ornamen2 khas Bali di bubungannya.
Keberadaan Angkul-Angkul atau Kori ini semakin kesini semakin modern, tetapi tidak membuat Angkul-Angkul atau Kori ini menjadi terabaikan. Struktur ini pun, desainnya tergantung dengan perekonomian masing2 si empunya rumah.
Desainnya sangat cantik khas Bali dan mewah, dan pintu gerbangnyabesar. Permukaan jalannya dengan aspal, dan lingkungan khas Bali, sangat kental, membuat aku terus baper.
Semakin banyak ornament, tentu saka semakin mahal, terlihat akan semakin mewah. Jadi, ketika aku berkeliling menuju kemanapun di Bali, semakin masuk ke daerah dan keluar dari perkotaan, semakin Angkul-Angkul atau Kori ini, semakin sederhana desainnya, tetapi tidak pernah rumah2 Bali tidak memakai Angkul-Angkul atau Kori.
Foto 2, sebuan Angkul-Angkul tradisional yang berdiri sendiri, dengan struktur bata merah dan ornament beton khas Bali. Stuktur ini, benar2 berdiri sendiri, dan pagar rumah/bangunannya hanya pagar jeruji tranparan, membuat Angkul-ASngkul atau Kori ini semakin megah, berdiri kokoh serta mewah!
Ini adalah juga termasuk pintu gerbang Angkul-Angkul atau Kori, yang menghubungkan dengan Pantai Kuta. Dibuat dari struktur beton dengan lapisan bata putih dan ornamen2 ukian di Beton. Cantik dank has Bali.