Dan, mereka membutuhkan pembedayaan untuk bisa bergerak semakin madiri, jika pemerintah daerha Beli tidak mau direrpotkan oleh mereka jika ereka sama sekali tidak diajarkan untuk mandiri!
Sebuah pelajaran beberapa menit untukku, walau dari kejauhan saja .....
Kasus diatas, membuat aku semakin berpikir jauh. Data dan informasi dari Kemnterian Sosial di Bali, ada 1.387 orang disabilitas yang tertsebar dari 12 Lembaga Kesejahteraan Sosial dan ada sekitar 1.209 orang secara individu, dengan total 2.596 orang disabilitas, ini baru yang terdaftar. Bagaimana yang tidak terdaftar? Tentu masih banyak lagi, bukan?
Tahun 2020, jumlah penduduk Bali adalah 4.317.404 orang dengan kepadatan747 orang per-km2. Memang, terlihat sedikit sekali penyandang disabilitas di Bali, tetapi ini (sekali sekali), yang terdaftar. Belum juga, disailitas jenis apa saja? Karena bahkan di Jakarta un, masih susah terhitung disabilitas2 langka yang mungkin tidak pernah terdengar .....
Anggaplah hanya 2.596 orang disabilitas saja. Tetapi, walau hanya "sekian" saja pun, mereka belum bisa menimati Bali, sebagai tempat tinggal nya yang nyaman.
Untuk sebuah kota untuk tempat tinggal, tentu saja harus nyaman karena sebuah tempat tinggal akan berhubungan dengan semua aspek kehidupan mereka. Karena, jika kita tidak nyaman tinggal di suatu tempat, hidup kita tidak akan bahagia, pekerjaan kita un akan menjadi sekedar mencari uang dan tidak mampu memberikan kedamaian.
Jika ke 2.596 orang disabiltas di Bali tidak mempunyai fasilitas2 yang dibuuhkan mereka, berapa lama pemerintah daerha Bali mau dan mampu digantungi oleh mereka? Berapa lama keluarga mereka mau dan mampu digantungi kehidupan mereka?
Padahal, disabilitas itu erus bertambah! Semua orang akan menjadi seorang diabilitas, karena sudah semakin tua dan semakin bergantung pada alat2 bantu dan keluarga/pemerinah. Belum lagi, orang2 yang kecelakaan dan hidup, mereka menjadi seorang disabilitas.
Belum lagi juga, orang2 yang sakit seperti pasca stroke, yang membuat mereka lumpuh tubuh separuh (seperti aku) dan menjadi seorang disabilitas.
Aku tidak tahu, berapa pertambahan disabilitas per-hari/minggu/bulan/tahun, dan bagaimana bisa pemerintah terus digantungi mereka?
Pelajaran yang sangat berharga, dari kemacetan saat itu, dan aku melihat seorang perempuan di atas kursi roda reyot, dengan tatapan matanya yang kosong. Bali harus belajar banyak ......