Kenyataan kedua untukku sebagai bagian dari disabilitas, bahwa aku merasa tidak terlalu dihargai oleh Bali dengan tidak adanya fasilitas2 disabilitas. Bahkan, hanya sekedar pedestrian saja aku tidak bisa melaluinya!
Aku merasa, Bali tidak sepenuhnya menerima disabilitas seperti aku untuk ikut menikmati keindahan Pulau Dewata. Walau orang2 di Bali, termasuk petugas2 hotel atau restoran2nya, memang ramah menyambutku serta membantuku, tetapi dengan fasilitas2 yang sangat minim, mereka pun tidak mampu membantuku lebih banyak lagi.
Dan untuk itu, aku akan terus mencari tahu, dimana akar permasalahannya, untuk bisa memberikan berbagai solusi, atau setidaknya untuk menata ulang kota2 di Bali. Sehingga, Bali lebih peduli dan semakin sdar untuk membangun kota2nya dalam sebuah wawasan inklusi, sebagai salah satu destinasi dunia .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H