Menarik, bukan?
Saat itu, saat aku sebenarnya sangat terpuruk ketika ibu dipanggil Tuhan,
Saat aku benar2 membutuhkan dukungan ibu,
Saat anak2ku keduanya sudah mandiri dan sibuk dengan mimpi2 mereka, dan
Saat2 pandem dimana ibu lah yang bisa menemaniku serta saling membantu karena kami berdua memang harus saling membantu (aku yang terbatas dan ibu yang sudah renta),
Aku disibukkan enan ini sehingga aku sedikit melupakan ditinggal ibu. Dan, karya2 lukisan ibu menjadi berkat. Minimal utukku sendiri sebabi satu2nya ptri ibu dan bapakku, dan bisa memberikan berkat yang mendalam tentang kehidupan ibu yang saat itu sudah renta tetapi membutat karya yang luar biasa, tentang sebuah semangat hidup!
Dan, untukku sendiri, aku menerima sebuah semangat yang luar biasa bahwa diakhir2 kehidupan ibu yang dipanggil Tuhan berumur 78 tahun, tetapi beliau memberi aku energy positif yang bisa membuat aku tetap tegar, walau akhirnya aku benar2 hanya sendirinya ......
Terima kasih, ibu tersayang ......
Tunggu aku disana, bersama Tuhan Yesus dan bapak, ya ......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H