By Christie Damayanti
 Dokumentasi pribadi Rumah kami dengan kebon di depan pagar
Â
Rumah kami memang cukup besar, walau bukan rumah besar. Desainnya agak unik, yang mendesain dan membangun adalah bapakku sendiri, tahun 1971. Aku tinggal disini sejak kecil sampai aku menikah tahun 1994, dan kembali lagi kesini setelah aku cerai tahun 2007.
Desain dan detailnya adalah konsep rumah Belandda, karena bapakku pernah tinggal disana beberapa tahun ketika aku kecil. Detailnya serta denahna pun, tidak seperti rumah2 kebanyakan lainnya di Jakarta, bahkan di Indonesia.
Bapak membangun istana kecil untuk kami keluargany, dan "istana" kebon untuk ibuku. Kebon kami ada 3. Yang pertama, di drpan pagar depan berukuran sekitar 25 meter x 2 meter. Yang kedua, berada di dalam pagar depan, berukuran sekitar 15 meter x 5 meter, dan yang ketiga ada di dalam rumah dengan ukuran sekitar 10 meter x 5 meter.
Ini adalah "istana ibu" ku ....
Aku mau cerita, bagaimana ibu sangat rajin untuk berkegiatan di kebon depan rumah kami. Berbagai macam jenis tanaman yang dipelihara ibu, terutama berjenis2 kaktus. Bahkan, ada kaktus Terumbu Karang, yang tingginya lebih dari 2 meter! Dan, aku ingat betul, ketika ibu nenanamnya sejak tahun 1979, ketika aku kelas 4 SD ......
Seperti biasa, dari dulu, terutama sewaktu anak2 ibu sudah mandiri dan cucu dari aku sering ke rmah ini, ibu lebih focus dengan kebonnya. Berbeda, ketika aku dan kedua adikku masih sekolah, hanya sekali2 saja ibu berada dalam kebon2 ini.
Setelah ibu benar2 fokus dengan kebon2 ini, semaki ramailah jenis tanaman2 yang ibu pelihara, merawatnya, berkembang biak sampai akhirnya ibupun kewalahan, ketika tamanan2 itu semakin subur berkembang biak semakin lebat, hahahaha ......
Ibu selalu mengambil anak2annya, dan dipindah ke pot2 yang baru, drmikian seterusnya, sampai akhirnya mungkin ada ratusan pot berisi anak2qn2 tanaman2 itu. Terus dan terus, sampai Tuhan memanggil ibu pulang ke Rumah Bapa ......\
Sekarang, anak2an itu semakin liar berkembang, tetapi aku tidak bisa melakukannya seperti ibu. Pertama, karena aku tidak suka untuk, bahkan, mencoba. Kedua, karena ak cacat! Masuk ke kebon ibu saja, ak tidak bisa, denan tubuh kananku yang lumpuh .....
Aku hanya bisa memandangi dari luar kebon, dengan permukaan jalan yang rata, dan memotret dengan zoom saja, untuk bercerita tentang kebon dan tanaman2 ibu.
 Dokumentasi pribadi
 Ini kebon depan pagar, yang menarik perhatian orang2 yang lewat berjalan kaki atau lari pagi, dan seringkali aku melihat kebon ini menjadi latar belakang berfoto, bahkan selfie. Karena, memang kebon ini benar2 cantik!
Di kebon dpan pagar ini, erdapat 1 pohon tanjung, drpat pagar garasi, yang tingginya setinggi pohon kelapa, seperti di pohon kelapa di depan rumah, tetangga kami. Ada juga pohon Asem dan pohon2 kecil. Yang ter"megah" adalah pohon Kaktus Terumbu Karang, yang aku ceritakan diatas .....
 Pohon Tanjung ini, sudah dipoong dahannya yang menjulang sampai setinggi pohon kelapa, karena takut roboh jika ada angin besasr, serta dahan2 dan daun2 itu mengenai kabel2 listrik, yang sangat riskan jika kabel2 itu putus dan bisa saja korsleting .....
Lalu, pohon Kaktus Terumbu Karang ini, setinggi lebih dari 2 meter, yang jika ada yang mau beli berharga puluhan atau bahkan ratusan juta! Kami justru menawarkan, siapa saja yang mau memotongdahan2nya untuk dibawa pulang, monggoooo ......
 Dokumentasi pribadi
Â
 Di kebon ini, banyak terdapat tanaman Lidah Mertua serta Sansiviera,yang ampuh untuk banyak mengeluarkan O2 dan mengeluarkan zat yang bisa menyerap polusi. Itu sebabnya, jika kmi duduk di bench hijau ini berlama2, akan sangat segar, walau cuaca cukup panas.
Dikebon bagian dalam pagar dan luar pagar ini juga, terdapat belasan pohon Nanas Merah, yang bergantian berbuah. Dan, kami sering memanen Nanas Merah itu, sejak ibu masih ada.
 Dokumentasi pribadi
 Pohon Naas Merah yang banyak terdapat di kedua kebon depan rumah kami. Nasa2 Merah itu sering berbuah dan rasanya manis, seperti nanas madu dan berair. Lihat tulisanku, "Nanas Merah TEtap Bisa Dimakan" .....
 Berbagai tanaman kaktus yang ibu punya di beberapa kebon ini. Cantik2 dan sering berbunga. Bahkan, ada bunga kaktus yang mekar di tengah malam, seperti Bunga Wijaya Kusuma, yang juga ada di kebon ibu ini .....Â
 Ini bunga Kaktus Cowboy, bunganya besar dan mekarnya di tengah malam. Kaktus cowboy ini, banyak sekali disini, dan sudah cukup tua, dan besar2, seperti di gurun2 di Amerika.
 Area kebon kaktus ibu yang sudah sebesar tenaman asli di gurun. Anak2an kaktus ini, ibu tanam lagi di pot2 kecil sampai besar, dan itu yang ada di kebon2 dalam ibu. Area ini adalah cikal bakal kaktus3 ibu ......
Di kebon ibu ini juga terdapat bnyak Tanduk Rusa atau Simbar Menjangan, yang ibu gantung2 di Pohon Tanjung dan Pohon Asem. Tanaman in adalah parasit seperti Anggrek, dan subur sekali, cantik sekali!
 Tanduk Rusa yang digantung2 ibu di Pohon Tanjung. Sudah banyak yang meminta Tanduk Rusa ini kubilang silahkan ambuli tetapi ambil sendiri karena harus digunting kawatnya .....
***
Cerita tentang tanamana2 dan kebon2 ibu, pasti tidak ada habisnya, karena kita akan masuk ke jenis2 tansman2 yang ibu pelihara. Nantilah, aku akan sedikit bercerita tentang jenis2 tanaman2 cantik koleksi ibu, yang terdapat di ketiga kebok2 ibu.
Warisan ibu ini, akan sangat bermakna ktika aku sebagai putrid ibu, menuliskannya dan suau saat keturunan ibu pun akan menikmatinya alau hanya leat internet, jika rumah kami ini terjual pada saat kami sudah tidak ada .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H