Ibu selalu mengambil anak2annya, dan dipindah ke pot2 yang baru, drmikian seterusnya, sampai akhirnya mungkin ada ratusan pot berisi anak2qn2 tanaman2 itu. Terus dan terus, sampai Tuhan memanggil ibu pulang ke Rumah Bapa ......\
Sekarang, anak2an itu semakin liar berkembang, tetapi aku tidak bisa melakukannya seperti ibu. Pertama, karena aku tidak suka untuk, bahkan, mencoba. Kedua, karena ak cacat! Masuk ke kebon ibu saja, ak tidak bisa, denan tubuh kananku yang lumpuh .....
Aku hanya bisa memandangi dari luar kebon, dengan permukaan jalan yang rata, dan memotret dengan zoom saja, untuk bercerita tentang kebon dan tanaman2 ibu.
 Dokumentasi pribadi
 Ini kebon depan pagar, yang menarik perhatian orang2 yang lewat berjalan kaki atau lari pagi, dan seringkali aku melihat kebon ini menjadi latar belakang berfoto, bahkan selfie. Karena, memang kebon ini benar2 cantik!
Di kebon dpan pagar ini, erdapat 1 pohon tanjung, drpat pagar garasi, yang tingginya setinggi pohon kelapa, seperti di pohon kelapa di depan rumah, tetangga kami. Ada juga pohon Asem dan pohon2 kecil. Yang ter"megah" adalah pohon Kaktus Terumbu Karang, yang aku ceritakan diatas .....
 Pohon Tanjung ini, sudah dipoong dahannya yang menjulang sampai setinggi pohon kelapa, karena takut roboh jika ada angin besasr, serta dahan2 dan daun2 itu mengenai kabel2 listrik, yang sangat riskan jika kabel2 itu putus dan bisa saja korsleting .....
Lalu, pohon Kaktus Terumbu Karang ini, setinggi lebih dari 2 meter, yang jika ada yang mau beli berharga puluhan atau bahkan ratusan juta! Kami justru menawarkan, siapa saja yang mau memotongdahan2nya untuk dibawa pulang, monggoooo ......