Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Driver Taxi Online Perempuan Hanya Diam di Tempat Duduknya Tanpa Membantu

17 Februari 2022   08:55 Diperbarui: 17 Februari 2022   09:55 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By Christie Damayanti

Taxi online dengan driver perempuan, yang selalu mmbawa barang2 pribadinya dan bertumpuk di mobilnya .....

Inget cerita tentang driver taxi online perempuan, kemarin?

Lihat tulisanku, Pengalamanku Berkali-kali tentang Driver Taxi Online Perempuan

Nah, seperti yang aku tuliskan di artikel sebelumnya, setelah itu aku benar2 hrus nyureng2 mataku untuk melhat foto perempuan atau nama driver perempuan, ketika aku mncari taxi online di aplikasi hp ku. Karena, aku tidak berpikir 2x untuk men-cancel nya.

Bukan, bukan karena aku rasis tentang driver perempuan, padahal aku juga perempuan, tetapidengan berbagai pengalamanku tentang driver taxi online perempuan, sepertinya aku jangan memicu emosiku, karena driver perempuan, kan? Hihihi .....

Walau, tidak dipungkiri bawa driver2 taxi online perempuan itu benar2 tangguh, tegar dan luar biasa, dibanding dengan driver laki2. Sungguh! Tetapi, efeknya, imbasnya akhirnya kemana2 karena driver perempuan benar full irit dan medit, untuk fasilitas2 mobil dan dirinya.

Padahal, mereka bekerja di sector jasa, dimana produknya adalah jasa. Bahwa, si driver harus ramah, senyum, rapi, wangi supaya penumpang senang. Termasuk, mobinya yang membawa penumpng.

Pada kenyataannya, seratus delapan puluh derajat dari yang aku bayangkan! Driver2 perempuan itu pelit senum, prlit ramah bahkan cenderung jutek, galak dan tidak mau membantu, hanya duduk di belakang setir tanpa menolrh ke belakang dan tanpa membalas sapaanku, apalagi menyapku!

Nah, itulah alasannya. Apakah aku dibilang rasis, silahkan saja. Sepanjang driver perempuan tidak memperbaiki diri mereka dalam pekerjaannya, minimal mereka kehilangan 1 pelanggan. Dan, aku yakin banyak komlen dari teman2ku tentang driver perempuan, yang hasilnya, pelanggan mereka semakin kecil, dibanding dengan driver laki2.

Mereka memang pejuang, tetapi jangan lupa untuk membrnahi diri karena mereka bukan sendirian, tetapi mempunyai banyak mitra2 sebagai penumpangnya, dan harus saling menghargai .....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun