Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pengalamanku Berkali-kali tentang Driver Taxi Online Perempuan

16 Februari 2022   19:43 Diperbarui: 16 Februari 2022   19:47 941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

                                                                                                            Sumber: www.dreamstime.com

Seperti yang aku selalu katakan di beberapa artikelku tentang taxi online, bahwa aku adalah pengguna taxi online ke manapun, kapanpun dan dari manapun, selama aku di Jakarta, sejak hampir 6 tahun lalu, setelah supir pribadiku meninggal akhir tahun 2017.

Awalnya, aku tidak pernah pilih2, driver taxi online pria atau perempuan. Semua sama saja tanpa membedakan gender. Tetapi, memang saat itu selalu yang mengantar atau menjemputku adalah driver laki2. Walau demikian, aku benar2 merasa aman dan nyaman, padahal aku "dekat: secara fisik, karena aku selalu berpegangan tangan untuk aku berjalan masuk atau keluar mobil.

Pertama kali diantar oleh driver perempuan, awalnya aku meras biasa2 saja. Driver perempuan memang lebih "kuat" dan tegar, dibanding dengan driver laki2. Bayangkan saja, beberapa kali degan driver perempuan, sebagian besar adalah ibu, yang tinggal di Bogor, Depok atau Bekasi.

Lalu, sebagian besar dari mereka, tidak pulang selama berhari2, dan tinggal di mobil mereka. Mereka tidur dan mandi di pompa2 bensin, atau di mesjid, yang memang beberapa tempat menyediakan fasilitas untuk driver taxi online.

Mulanya, aku sangat kagum dengan sepak terjang mereka. Dari cerita2 mereka, tujuan mereka menjadi driver perempuan taxi online, adalah untuk membantu penghasilan keluarga, dengan (biasanya) suaminya tidak kerja atau sakit. Dan, anak2 mereka (biasanya), masih kecil2 .....

Tetapi, imbasnya menjadi tidak karuan. Begini ceritanya,

Ketika driver perempuan itu berhari2 tidak pulang, berarti mereka membawa baju2 pribadinya untuk beberapa hari. Kebutuhannya pun berada di mobil. Berarti, ada bagian khusus untuk menympan barang2 pribadinya.

Ternyata, setelah beberapa kali aku bersama druver taxi online perempan, meerka menympan barang2 pribadinya, berupa buntelan2 kumel yang tidak dicuci beberapa hari, di kursi depan! Padahal, kursi depan adalah hak penumpang, mau duduk di depan atau di belakang, sebelum pandemic melanda!

Tetapi, ada juga yang meletakkan barang2 pribadi driver perempyan ini, di separuh bagasi! Sehinga, ketika penumpang memesan taxi XL untuk membawa barang2nya, akhirnya kecewa karena barang2 pribadi driver perempusn itu, memenuhi bagasi ....

Belum lagi, sisa2 makanan yang dimakan di mobil, seringkal aku melihatnya di gantung2 di depan, yang menyebarkan bau amis, bau sisa2 makanan! Benar2 bau amis!

Pertama kali masuk taxi online dengan driver perempuan, kupikir mobilnya rapih dan wangi, penuh dengan pernak pernik perempuan. Minimal, letakkan saja pewangi uangan di mobil, sehingga mobil tercium bau wangi, kan?

Dan, setelah aku analisa, sepertinya driver perempuan sangat pelit untuk mengelarkan uang mereka. Bahkan, untuk mobil mereka, yang seharunya adalah asset mereka untuk mencari uang, mereka abaikan. Karena uangnya mereka tabung untuk keluarga.

Sebenarnya, tidak salah, sih! Tetapi, ya yang wajar saja, asset berharga tetapi diabaikan .....

Ternyata, semuanya berkebalikan! Setiap aku mendapat driver taxi online perempuan, kenyataannya mobilnya jorok, bau amis, banyak buntelan2 yang tidak jelas dan sama2 tercium bau baju yang tidak dicuci berhari2 .....

Belum lagi, aku pernah mendapatkan driver perempuan itu, sambil mengunyah perlahan dengan tangannya yang berminyak memegang setir! Astaga! Jorok sekali!

Juga tentang dandanannya. Aku bukan menilai orang dari dandanannya, tetapi seharusnyalah semua orang minimal harus rapih, walau mungkin bajunya jelek. Dandanan adalah mencerminkan seseorang itu. Dan, driver perempuan, justru berdandan kummel, bajunya sembarangan, rambutnya jika tidak memakau hijab, diuntel2 tidak karuan!

Yang paling menyolok adalah, driver perempuan itu selama yang menjemput atau mengantar aku, mereka sangat jutek dan judes! Bahkan, beberapa dari mereka sama sekali tidak menyapa bahkan membalas sapaanku saja, tidak dilakukannya, dan tanpa menoleh ke aku di belakang.

Senyum? 

Sepertinya, senyum mereka mahal sekali, dan mereka seolh2 berada di dunianya sendiri. Mereka hanya menyetir saja. Begitu sampai di depanku misalnya, mereka tidak menengok, tanpa sapaan, dan ketika aku duduk di belakang, meeka langsung menyetir terus dan tanpa suara, walau aku mulai mencoba menyapa ......

Itu sebagian besar, yang aku mendapatkannya. Sebagian lagi, mereka bisa tersenym dan tertawa, tetapi kata2 dan ceritanya, seperti bukan dari hatinya, sehingga aku merasa segan utuk meneruskan mengobrol dengan mereka, entah mengapa ......

Yang terakhir, tetapi justru yang paling utama adalah, mereka tidak bisa mengantar dan menurunkan kursi roda ajaibku, jika memang aku sedang membawanya. Pernah suatu ketika aku kelupaan cancel driver perempuan dan dia sudah di depanku, terpaksa aku minta tolong dia untuk menaikan kursi rodaku.

Tetapi, memang kursi rodaku sangat berat, sehingga waktu itu dia mencari orang untuk mengangkat kursi roda ajaibku. Kemudian, dia bossy sekali, tanpa bersaha membantu si penolong. Bahkan, aku saja risih dengan caranya! Paling tidak, berbasa basil ah kepada si penolong, bukan berkacak pinggang menyuruh orang untuk menolongnya .....

Dan, setelah beberapa kali aku mengalami hal2 yang tidak mengenakkan dengan driver perempuan, aku akan sangat berhati2 jika ada nama apalagi foto perempuan di aplikasi taxi onlineku, ketika aku mencari taxi online.

Jika terlihat driver perempuan di aplikasiku, biasanya aku langsung cancel. Maafkan, dengan banyak trauma .....

Ini adalah pembuka cerita tentang driver taxi online perempuan, dan cerita bagaimana aku sebenarnya menahan emosiku, ketika berkali2 aku mengalami hal2 yang tidak enak, tentang driver taxi online perempuan ......

Catatan :

Perbandingan driver laki2 dan driver perempuan, benar seratus 180 derajat, untukku. Selama hampir 6 tahun aku berlangganan taxi online, driver laki2 sungguh2 bisa kuandalkan. Dan, selama ini, aku benar2 jauh lebh puas bersama driver laki2 .....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun