"Oooo, bapak Cuma iseng narik ya? Daripada tidak ngapa2in?"
"Ga juga, bu. Klo hari kerja, saya dan istri masak karena kami suka memasak, dan kami buka dagangan online. Saya punya kedai Soto Betawi Jidah Rachel, dan pesanannyacukup banyak. Kami sudah menjalankan ini selama 6 tahun".
Heh?? Soto Betawi Jidah Rachel? Lah! Itu langgananku jika ku "work from home", dan memesan makanan2 online. Dan, soto betawi ini, enak! Aku sudah pesan berkali2, walau harus jedda jika sudah terlalu banyak makan santan, hihihi ......
Waaaaaa, ternate driver ini adalah yang masak! Dan, aku menjadi exited!
Waktu sebentar lagi, untuk sampai salonku. Memang agak lama, karena jika naik mobil harus memutar dulu, tetapi jia jalan kaki, tinggal lewat jalan kecil yang tertutup dengan jeruji, karena setelah era pandemic, hampir semua kompleks termasuk kompleksku, hanya boleh keluar -- masuk 1 pintu.
Aku jadi excited, bertanya2 tentang driver ini. Namanya, bapak Endri Narwanto. Umurnya awal 60 tahun, dan beliau mempunyai kedai Soto Betawi Jidah Rachel, di Jalan Otisa, di dean rumahnya.
Beliau awalnya, punya kedai lebih besar di Pasar Gembrong. Tetapi, Pasar Gembrong dibongkar, kedainya pindah ke rumahnya di Jalan Otista.
Pasar Gembrong adalah pasar mainan di drpan kompleks Apartemen Bassura City. Dan, kedai Soto Betawi Jidah Rachel ini, awalnya melayani 18 tower Bassura City serta tenan2 yang menyewa Bassura City Mall.
Bayangkan! Betapa besarnya omzet yang pak Endri dapatkan! 18 tower!
Tetapi, setelah Pasar Gembrong dibongkar dan kedainya pindah ke Jalan Otista, memang masing melayaki di Bassura City, tetapi  mereka tidak bisa atang sendiri di kedainya, kan? Walau tidak terlalu jauh dari Bassura City ke Jalan Otista, tetap saja cukup jauh, jika berjalan kaki .....
Apalagi ketika pandemic muncul, sehingga kedainya sepi, tetapi jutru mulai ramai lewat pesanan online .....