By Christie Damayanti
                                                           Â
Hahahaha .....
Semua pembaca, sudah tahu belum, bahwa aku cacat pasca stroke lumpuh tubuh kanan? Aku bisa berjalan dan aku bekerja dengan berarya, tetapi jika aku santai, jalan2 ke mall atau travelling ke luar negeri, aku harus diatas kursi roda. Mengapa?
Karena, tubuhku tidak sembang, karena lumpuh tubuhkanan, sehingga jika ada orang menyenggol sedikit saja, aku akan jatuh. Juga, aku tidak bisa membawa barang2 kecuali task u, sehingga kursi rodaku yang membawakannya untukku.
Trus juga, karena tubuhku lumpuh kanan dan termasuk tangan kananku tidak bisa berfungsi (hanya bisa diangkat tanpa beban), sehingga jika aku memakai kursi roda standard yang harus mengayuh dengan rodanya dan hanya tangan kiriku yang mengayuh, alamat kursi rodaku Cuma berputar2 saja di tempat. Hahahaha .....
Sehingga, aku membeli kursi roda elektrik, yang kusebut "kursi roda ajaib", karena bisa menggantikan ku sebagai asistenku, keliling dunia sendirian, memayungiku, tanpa bergerak hanya memencet tombol2 tertentu, aku mampu mandiri, keculai jika aku naik taxi online, harus dibantu oleh driver untuk mengangkat ke bagasi mobil dan menurunkannya.
Aku bela2in menabung dan membeli kursi rda ajaibku ini, dan sekarang aku sudah mempunyai 3 kursi roda ajaib. Aku tidak punya supir walau aku pnya mobil, tetapi dengan kursi roda ajaib ini, aku mempunyai teman dan sahabat2 driver taxi online .....
***
Sudah? Segitu saja bercerita tetang kursi roda ajaibku? Ya, belum lah .....
Ceritaku tentang kursi roda ajaibku dan driver taxi online, memang lucu2, mngharukan bahkan membuat aku marah. Semuanya, akan terangum lewat buku ini. Salah satunya cerita dibawah ini ......
Suatu saat,
Aku harus chek-up ke RS PGI Cikini. Pagi2 dari rumahku di Tebet ke Cikini dan siang atau sore dari rumah sakit pulang ke Tebet rumahku. Lalu, ternyata dari RS PGI Cikini harus ke RS THT Perhati, dan pulang langsung, karena tiba2 dokter THT ku berhalangan datang, padahal sudah dengan perjanjian.
Oke lah, namana juga sakit, kan?
Pagi2, biasa diantar leh langganan taxi onlinrku, mas Barli menuju RS PGI Cikini. Biasa, ngobrol sehari2 karena kami selalu dalam 1 mobil, kemanapun. Namanya juga langganan, kan?
Di rumah sakit, sampai selesai dan harus ke RS THT Perhati, dan dari RS THT Perhati, aku ditunggu temanku untuk ngopi2 sore di Kota Kasablanka Mall. Lengkap sudah kegiatanku hari itu. Sedikit sibuk, hihihi .....
Driver yang dari RS PGI Cikini ke RS THT Perhati, juga yang dari RS THT Perhati ke Kota Kasablanka Mall, ternyata punya pemikiran yang sama dengan kursi roda ajaibku, atau denganku kira2 demikian komentarnya :
"Tadi saya tidak percaya. Ibu Christie koq ga ada yang temenin, ya? Biasanya, klo pake kursi roda pasti ada suster nya. Paling ga, ada yang temani"
"Trus, saya amati ibu. Koq bisa ya, ibu berani ke rumah sakit sendirian. Pake kursi roda dan lumpuh. Koq berani, bu?"
"Bla ... bla ... bla ..." Â
Mereka tetap ngoceh tentang "keberanianku", sendirian, lumpuh dan pake kursi roda. Mereka terlihat kagum dan tidak percaya, dengan kata2nya yang benar2 heran dengan keadaanku dan keberanianku.
 Aku Cuma tersenyum2 saja, mendengarkan curhatan mereka, bahkan tertawa jika mereka dengan gemas bilang begini :
 "Saya bingung deh, koq ga ada anak atau teman yang mau membantu ibu? Gemes, saya! Kan kasihan ibu" ......
Hahahahahaha ....... Cape, deh .....
Ada apa dengan cacatku?
Ada apa dengan kursi rodaku? Kursi roda ajaibku?
Dan,
Ada apa dengan keadaanku dan keberanianku?
Sampai2 2 orang driver taxi online dalam 1 hari bisa berpikir dan berceloteh yang sama tentang aku, sebagai penumpang taxi online mereka, sendirian memakai kursi roda ajaibku?
Aku sih, biasa2 saja. Selama aku bisa melakukan sendiri, aku tidak akan minta tolong. Biarpun aku susah dan berat, sungguh aku benar2 gyidak  mau mengganggu orang lain. Aku tidak mau bergantung kepada siapapun, kecuali bergantung kepada Tuhanku!
Karena, aku pernak membuktukan tentang itu. Ketika aku bergantung pada bapakku yang sempat mengurusku selama 3 tahun dalam pasca strokeku, tiba2 Tuhan memanggilnya. Juga, ketika aku bergantung pada Michelle anakku yang selalu mendorong2ku diatas kursi roda standard, tiba2 Tuhan memanggil Michelle untuk terbang ke negeri impuannya, Jepang.
Tuhan tidak mau kita manusia bergantung kepada manusia lainnya, termasuk keluarga kita. Tuhan mau, kita bergantu pada Tuhan sendiri, karena DIA lah yang akajn terus memelihara kita dengan kemandirian kita!
Tapiiiiiii .....
Aku tahu, Tuhan membuatku seperti ini, tidak menyembuhakan aku 100%, karena Tuhan mempunyai Rencana NYA yang luar biasa! Walaupun aku tdak tahu dengan pasti, apa rncana Tuhan, tetapi yang aku pikirkan adalah, pertama Tuhan mau aku kuat dan mandiri.
Kedua, Tuhan mau menyatakan lewat aku bahwa DIA adalah yang Maha Kuasa dan aku akan memuliakan Tuhan lewat keberadaanku.
Dan, ternyata, keadaanku membuat orang lain terpacu. Mereka meliahtku sebagai perempuan cacat, dengan berani hanya sendirian memakai kursi roda ajaibku, tanpa anak, tanpa sodara apalagi teman! Mereka menjadi semangat, walau keadaan susah karena pandemi ....
Puji TuhanÂ
Ternyata juga, keberadaanku dengan kursi roda ajaibku, memberikan dampak dan inspiasi bagi orang lain, minimal oleh kedua driver taxi online yang mengantar dan menjemputku, dari dank e dua rumah sakit yang harus aku datangi utuk chek-up, hari itu ......
Aku semakin yakin, bahwa ketika Tuhan belum mau menyembuhkan aku sampai sekarang, itu karena DIA punya rencana. Dan rencana itu, akan sangat luar biasa, untukku dan untuk lingkungan sekitarku .....
Bayangkan, jika aku normal lagi. Tidak ada yang menjadi bersemangat dengan keadaanku, kan?
Thx The Lord JESUSÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H