Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Driver Taxi Online Pasca Stroke Lumpuh Kiri, Versus Aku Pasca Stroke Lumpuh Kanan

9 Februari 2022   09:37 Diperbarui: 9 Februari 2022   10:23 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

By Christie Damayanti

Coba lihat, tangan kananku yang terkulai dan tangan kiri mas Barli yang juga terkulai, dan kaki kananku yang susah melangkah sementara kaki kiri mas Barli pun susah melangkah. Lihat juga, kaki kananku yang kaku, dan mengangkat susah untuk melangkah, sementara mas Barli lebih mantap untuk melangkah ......

Dan, aku lebih rentan dibanding mas Barli, aku selalu mengganeng atau memegang orang lain, untuk berjalan, karena aku merasa seakan duniaku semakin oleh, hihihi ....

***

Sebelumnya :

Takjub, karena Dia Nyetir Hanya dengan Sebelah Tubuh (Kanan) Saja.

Cerita berlanjut dengan teman baruku driver taxi online dengn tubuh kiri lumpih sebagai pasca stroke. Karena beliau tinggalnya dekat dengan rumahku, disekitaran Cipinang, dan beliau bersedia menjadi taxi online langganan tanpa aplikasi, Puji Tuhan ......

Aku mulai benar2 meminta tolong beliau untuk antar jemputku, setiap hari, minimal dari rumah ke kantor dan sebaliknya, setiap hari. Jika diluar itu, aku harus janjian dulu, untuk memakai jasanya. Dan, pada saat pandemic seperti ini pun, tidk jauh berbeda.

Ketika aku sedang "work from home", tetapi aku harus pergi untuk meeting atau ambil barang atau apapun itu, aku selalu janjian 1 hari sebelumnya, untuk antar aku.

Jika pulangnya tidak jelas jam berapa, aku lebih memilih tidak mengganggu beliau dengan jadwalnya, sehingga aku mencari taxi online biasa dengan aplikasi, atau juga menelpon teman drive lainya, siapa tahu ada di sekitaran tempat aku berada.

Karena beliau memang tinggal dekat dengan rumahku, memang akhirnya beliaulah yang selalu ada untuk membantuku, walaupun keadaannya benar2 sama dengan ku, seorang pasca stroke lumpuh kiri. Tetapi, aku tetap meminta nomor telpon yang aku baru kenal, untuk memperkaya silahturahmi, dengan menjadi teman bahkan sahabat2 baruku.

Naaahhhhh .....

Mau tahu, bagaimana 2 orang pasca stroke, dengan lumpuh tubuh separuh, yang satu orang lumpuh kanan (yaitu aku) dan satu lagi lumpuh kiri, berjalan beriringan dan aku selalu butuh bantuan untuk menggandenganya, karena aku masih susah berjalan dan seakan duniaku oleng?

Gini ceritanya,

Jika aku turun ke kantor, tidak ada masalah karena security di kantorku akan siap menyambutku. Beliau akan mengambil 2 tas dari mobil, yang aku harus selalu dibawa ke kantor yaitu, tas laptop dan tas dokumen dan obat2anku. Sedangkan, tas tanganku sendiri aku baw sendiri, dan aku menggandengan security sampai mejaku di lantai 45. SAma sekali tidak masalah.

Juga jika aku meeting dimanapun, security sangat ramah dan membantuku sampai aku duduk di kantor dimanapun itu. Puji Tuhan! Dan, jika aku mau belanja ke mall atau bertemu orang di mall, security mall juga akan menyambutku dengan membuka pintu bagasi, mengambil kursi roda ajaobku dan membantuku turun, sampai aku duduk di kyrsi roda ajaibku itu.

Setelah itu, aku bebas kemana saja, sesuati dengan tujuanku di mall .....

Tetapi, ketika aku dijemput dari kantor atau dari manapun itu, dan yang menjemput adalah mas Barli, driver taxi online, yang lumpuh kiri karena pasca stroke, pulang ke rumah?

Begitu sampai rumah, mas Barli akan mematikan mesin mobilnya, dan berusaha sekali untu keluar, karena aku tahu dengan persis, betapa kami susah bergerak, bahkan hanya untuk turun dari mobil!

Aku memperhatikan, sama dengan ku, beliau menurunkan kaki kanannya yang sehat, dan tangan kanannya yang sehat "mengambil" tangan kirinya yang lumpuh, supaya mengikuti tubuhnya, lalu "mengambil" kaki kirinya yang lumpuh juga, untuk bergerak keluar mobil, dan menggeser2 tubuhnya perlahan untuk keliar dari mobil.

Bukan hanya berusaha bergerak keluar, karena beliau driver berate ada setir yang menghalanginya, sehingga tambah susahlah beliau untuk benar2 eluar dari mobil. Dan, begitu kedua kakinya sudah menjejak tanah, beliau sedikit berisrahat, dan perlahan berdiri, dan berjalan dengan lambat dan tertatih2 .....

Itu juga sama denganku, bedanya adalah aku lumpuh kanan, tetapi prosesi mau keluar dari mobil, ya sama saja. Jadi, tidak heran, aku selalu mengambil psisi yang bersebelahan, dengan pintu mobil di sebelah kiri, karena lumpuhku sebelah kanan. Jika pintu mobil sebelah kanan, akan lebih susah dan membutuhkan effort yang lebih tinggi lagi, untuk keluar dari mobil .....

Nah, begitu beliau perlahan berjalan untuk memutari mobilnya untuk mengahmpiriku di sisi mobil yang berbeda, aku sudah siap untuk berdiri, dan kedua task u sudah aku letakkan di permukaan tanah.

Mas Barli akan membuka pintu pagarku, dan beliau berjlan menghampiriku untuk aku gandengan beliau masuk ke teras rumahku.

Beliau akan memegang 2 tas ku di tangan kanannya yang sehat, dan aku pun memegang tangan kanannya untuk kugandeng. Daaaannnn ..... kami bejalan beriringang dengan aku lumpuh kanan dan mas Bari lumpuh kiri!

Pertama kali aku sadar keadaan seperti ini,aku benar2 tertawa dan ketika aku cerita ke mas Barli mengapa aku tertawa, otomatis beliaupun tertawa, karena memang lucu, hahaha .....

Coba bayangkan,

Tangan kananku terkulai kaki bahkan bergerk "naik" karena begitulah pasca stroke, sedangkan tangan kiri mas Barli juga terkulai kaku dan "naik". Lalu, kami berjalan perlahan karena kaki kananku lumpuh dan kaki kiri mas Barli pun, lumpuh.

Sehingga, jika ada orang yang melihat, percaya deh ... minimal orang tersebut akan tersenyum jika mereka tidak mau melukai hatiku dan mas Barli, padahal kami berdua tidak peduli orang tu tersenyum atau tertawa, yang jelas memang keadaanya pasti lucu sekali .....

Seperti cerita "si buta dan si lumpuh", yang berjalan beriringan, saling membantu, si buta tdak melihat dan yang meliah sdi lumpuh, sedangkan si lumpuh digendong si buta.

Keadaan kami ya seperti itu. Tubuh kananku digantikan oleh tubuh kanan mas Barli, dan tubuh kiri mas Barli yang lumpuh, digantikan dengan tubuh kiriku yang sehat. Sama, kan? Saling membutuhkan, "simbiosis mutualisma", hihihi .....

Jika sampai teras rumahku, kadang beliau duduk dulu, membuka sepatu sandalnya untuk meluruskan jari2 kaki kirinya ya kaku, aku pun demikan setelah aku di dalam rumah .....

Itulah kami, 2 orang pasca stroke, yang saling mengisi dan persahabatan kmi sudah sejak tahun 2018 sampai sekarang, dan semakin lengket dalam bersahabat, dengan banyak pasca stroke, dalam komunias yang kami bangun ......

Tetap semangat, mas Barli, seperti aku yang  harus terus semangat! Orang2 disekitar kita membutuhkan inspirasi dari kita. Bahwa, walau kita lumpuh separuh tubuh, kita tetap semangat dalam menjalani hidup kita, dan kita mampu untuk tetap bekerja dan berkarya ......

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun