Nah, begitu beliau perlahan berjalan untuk memutari mobilnya untuk mengahmpiriku di sisi mobil yang berbeda, aku sudah siap untuk berdiri, dan kedua task u sudah aku letakkan di permukaan tanah.
Mas Barli akan membuka pintu pagarku, dan beliau berjlan menghampiriku untuk aku gandengan beliau masuk ke teras rumahku.
Beliau akan memegang 2 tas ku di tangan kanannya yang sehat, dan aku pun memegang tangan kanannya untuk kugandeng. Daaaannnn ..... kami bejalan beriringang dengan aku lumpuh kanan dan mas Bari lumpuh kiri!
Pertama kali aku sadar keadaan seperti ini,aku benar2 tertawa dan ketika aku cerita ke mas Barli mengapa aku tertawa, otomatis beliaupun tertawa, karena memang lucu, hahaha .....
Coba bayangkan,
Tangan kananku terkulai kaki bahkan bergerk "naik" karena begitulah pasca stroke, sedangkan tangan kiri mas Barli juga terkulai kaku dan "naik". Lalu, kami berjalan perlahan karena kaki kananku lumpuh dan kaki kiri mas Barli pun, lumpuh.
Sehingga, jika ada orang yang melihat, percaya deh ... minimal orang tersebut akan tersenyum jika mereka tidak mau melukai hatiku dan mas Barli, padahal kami berdua tidak peduli orang tu tersenyum atau tertawa, yang jelas memang keadaanya pasti lucu sekali .....
Seperti cerita "si buta dan si lumpuh", yang berjalan beriringan, saling membantu, si buta tdak melihat dan yang meliah sdi lumpuh, sedangkan si lumpuh digendong si buta.
Keadaan kami ya seperti itu. Tubuh kananku digantikan oleh tubuh kanan mas Barli, dan tubuh kiri mas Barli yang lumpuh, digantikan dengan tubuh kiriku yang sehat. Sama, kan? Saling membutuhkan, "simbiosis mutualisma", hihihi .....
Jika sampai teras rumahku, kadang beliau duduk dulu, membuka sepatu sandalnya untuk meluruskan jari2 kaki kirinya ya kaku, aku pun demikan setelah aku di dalam rumah .....
Itulah kami, 2 orang pasca stroke, yang saling mengisi dan persahabatan kmi sudah sejak tahun 2018 sampai sekarang, dan semakin lengket dalam bersahabat, dengan banyak pasca stroke, dalam komunias yang kami bangun ......