Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dia Menangisiku dengan Keberadaanku, Padahal Aku Bahagia, Unik!

7 Februari 2022   18:28 Diperbarui: 19 Februari 2022   17:14 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By Christie Damayanti

Klo kita sudah biasa mengerjakan sesuatu setiap saat, pstilah kita seperti robot, kerjakan tanpa berpikir dulu.

Walau aku pengguna kursi roda ajaibku, dan walau aku sebenarna susah untuk bergerak, apalagi mondar mandir kemanaun tanpa bantuan, sendirian, tetapi aku sudah terbuasa melakukannya sendirian, ya tetap saja aku bergerak seperrti robt, tanpa aku pikikan berat ......

Hubungannya apa dengan cerita yang akan aku tuliskan tentang driver taxi online? ADA ......

Begini,

Ketika aku berada di atas kursi roda ajaibku dan walau aku susah bergerak dengan tubuh kiriku saja karena tubuh kananku lumpuh, aku nyaman saja bekerja santai, mondar mandir kemana2 dan bahagia.

Aku "lupa" dengan keadaaku sendiri yang lumpuh tubuh kanan. Aku "lupa" bahwa aku adalah perempuan pengguna kursi roda. Dan, aku juga "lupa", bahwa sebenarnya bayak orang berpikir aku seharusnya tidak bergerak terlalu aktif dengan keadaanku sebagai pasca stroke .....

Jadi, apakah terbayang betapa aku benar2 bahagia dengan keadaanku ini, sehingga aku bisa mobile sangat aktif, bahkan keliling dunia sndiri?

Naaahhhh ..... disitulah benang merahnya dengan cerita yang akan kutuliskan ini ......

Sore itu, setelah bekerja dari rumah dan setelah makan sing di rumah, temanku mengajakku untuk bertemu di Lotte Ciputra World, untuk memberika sesuatu oleh2 untukku. Dan, dengan senang hai aku menyambutnya, karena temanku memang sudah lama tidak bertemu, jauh sebelum pandemic.

Jadi, seperti biasa juga aku mencari taxi online, dan tidak lama kemudian, karena jam itu masih sepi, taxi online itu sudah ada di depan rumahku.

Taxi online itu datang dan terlihat seorang muda, mungkin sekitar awal 40 tahun, turun ari mobilnya dan aku menyapanya. Si driver bertanya, apakah kursi rodanya juga dibawa? Yajelas lah, dan si driver menuntunku untuk di kursi belakang.

Di driver kembali lagi, melipat kursi roda ajaibku setelah kuinformasikan cara melipatnya. Dan, aku sudah duduk manis setelah di drver masuk ke depan setir dan menutup pintunya.

"Selamat sore, mas. Diantar ke Lotte ya, mas. Semoga ga macet", sapa ku.

"Selamat sore juga, bu. Siap, bud an semoga tidak terlalu macet, ya", jawab si driver sambil tertawa, karena ternate dia baru mengantar pnumpang kesana, lalu menjemputku dan menghantarku kesana lagi. Dan, katanya daerah itu sedang macet!  

Tidak lama kemudian, dari awal saling menyapa, terbentuklah percakapan yang intens.Si driver terus bertanya2 tengang aku, mengapa lupuh, mengapa stroke, apakah sudah diterapi, berapa lama, dan sebagainya.

Aku menjawab semua pertanyaan itu, kan sama saja engan aku bercerita sendiri, walau ujung2nya ya menjawab pertanyaan2 dia, kan?

Setelah banyak percakapan kita, tiba2 aku melihat dia menangis, semakin lama sampai sesegukan, dan dia menghentikan mobilnya ditepi jalan, di depan pompa bensin. Dan, kupikir dia mau beli bensin dulu, tetapi ternyata, tidak!

"Mas, ada apa? Mengapa mas menangis?", tanyaku, setelah aku heran, mengapa tiba2 dia menangis, dan semakit sesegukkan.

"Saya terharu, bu. Saya ga sangka keadaan ibu spt ini", jawabnya, sambil terus menangis.

Dia tanya2 terus tentang riwayat sakitku yang menyebabkan aku terserang stroke tahun 2010 lalu, agak lama sebelum tangisnya reda, walau terus saja menangis bermenit2. Astaga! Aku bingung, harus bagaimana aku menghadapinya.

Bagaimana menghadapi seseorang yang menangis di hadapanku, tidak sebab, tetapi hanya karena terharu, dan sampai sesegukkan! Bingung, aku ......

Setelah tangisnya reda, dia menstater mobilnya Lgi, berdiam diri dan melaju menuju tujuanku, Lotte Ciputra World.

Sebuah pengalaman unik untukku, driver taxi online menangisiku, bukan karena sesuatu tetapi karena terharu melihat aku memakai kursi roda ajaibku, sendirian tanpa teman, tetapi semangatku memberikan inspirasi untuknya ......

Waaaaaa ......

Aku benar2 takjub. Aku benar2 bingung harus bagaimana tetapi dibalik semua itu, aku pun menghargai rasa dan pedulinya tentang aku.

Baru kali ini, ada driver taxi online menangisi aku, dengan keadaanku. Baru kali ini juga, seseorang siapapun itu, menangisi aku dengan kursi roda ajaibku, padahal aku benar2 berbahagia dengan keadaanku dan kesendirianku.

Ketika aku bergerak seperti biasa, mobile aktif kemana2, aku tidak sadar bawa ternyata keberadaanku dan kesendirianku ini mengusik kalbu seseorang yang mengantarku dalam taxi online. Aku benar2 tidak sadar, bahwa kebahagiaanku yang sebenarnya terpancar dari kegiatanku yang aktif mobile kemanaun, membawa inspirasi bagi si driver taxi online.

Dan, menghasilkan sebuahh kejadian unik, dan aku bingung menghadapnya, hhihihi .....

Terima kasih atas apresiasinya, ya mas ...... 

BTW,

Eh, sebenarnya memang segitunya kah, keadaanku? Sampai aku ditangisi seperti itu? Waduh .....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun