Lalu, beliau menuntunku masuk ke dalam mobil di tengah, dan beliau cepat2 memutari mobil itu dan masuk ke kursi driver, sementara aku sudah duduk manis di kursi tengah.Â
Bapak itu, Pak Tengku Harmain, masuk mobil dan mulai percakapan, basa basi, seperti biasa ......
Bertanya2 tentang stroke ku, anak2ku dan nulai bercerita tentang keluarganya.
Tetapi, ternyataaaaa ..... ooooo ternyataaaa .....
Beliau bercerita banyak tentang keluarganya, setelah aku selesai bercerita tentang perjalanan serangan stroke yang menimpaku tahun 2010 di San Francisco, Amerika Serikat.
Beliau punya 9 orang anak  dan, awalnya aku tersenyum. Palingan, beliau mau curhat tentang ke-9 anak2nya dan berusaha untuk memenuhi kehidupan mereka ......
Tetapi, aku salah besar! Salah besar sekali! Dan, aku benar2 terbengong2 mendengar ceritanya ....
Ya, beliau mengeluh karena ke-9 anak2nya, semuanya, sudah berpencar, sehingga beliau hanya tinggal sendirian, diemani oleh istrinya.
Anak 1 tinggal di Amsterdam,
Anak 2 tinggal di Texas, kerja di Chevron,
Anak 3 tinggal di Singapore,