Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Test "Fungsi Luhur", untuk Aku Bisa Bekerja Lagi

2 Februari 2022   12:15 Diperbarui: 2 Februari 2022   12:24 4271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By Christie Damayanti

Pertama kali aku sadar bahwa aku mengalami stroke berat, "heavy stroke" tahun 2010 lalu di San Francisco, dan dalam pemikitanku bhwa kemungkinan besar aku tidak akan bisa bekerja lagi, tentu membuat aku sempat drop. Sempat down, walau hanya hitungan 1 atau 2 jam saja.

Setelah itu, aku "berpikir keras", dengan otak kiriku yang sedang mengalami pendarahan besar, sehingga sempat menutupi otak kiriku sebesar 20%. Dan, aku harus sembuh supaya aku tetap bisa bekerja lagi, guna membiayai hidupku dan membiayai kedua anakku, termasuk untuk pendidikan mereka.

Jadi, selama 6 bulan pertama setelah mengalami serang stroke di tahun 2010 berat ini, aku menjalani berbagai macam terapi. Fisik, bicara, maupun mental. Teramsuk pemeriksaan2 yang beberapa kali sungguh "menyiksaku".

Dan ketika 6 bulan berlalu, awal bulan Juni 2010 itu, dokterku mengatakan untuk kesempatanku bisa bekerja lagi, dengan beberapa "persyaratan" tertentu.

Aku tahu, keadaanku akan sangat berbeda sebelum serangan stroke. Walau the big boss, bapak Trihatma, pemilik PT Agung Podomoro sangat peduli dan bersedia menerimaku kapanpun aku bisa bekerja lagi, aku tahu dan aku sadar, bahwa nantinya aku tidak akan sama dengan sebelum serangan stroke.

***

Ketika dokterku mengatakan aku punya banyak kesempatan besar utuk bekerja lagi, asal aku "lulus test" tentang keadaanku, fisik, otak dan mentalku, dengan sebuah test yang diharapkan bisa memberi penilaian masyarakat/medis untuk aku mampu bekerja lagi.

Test itu disebut "Test Fungsi Luhur".

Saat itu, awal bulan Juni 2010 lalu, dengan diantar oleh kedua orangtuaku dan pak Seman terapistku yang selalu mendampingiku, kami bersama menuju RSCM, stelah perjanjian antara aku sebagai pasien dengan dukungan RS PI Cikini, dengan RSCM sebagai penyenggara test Fungsi Luhur.

Apa itu "Test Fungsi Luhur?"

Pemeriksaan Fungsi Luhur merupakan suatu prosedur penilaian status neuropsikologis dan kemampuan kognitif suatu individu. Pemeriksaan ini dilakukan terutama pada pasien stroke atau cedera otak.

Fungsi luhur merupakan hasil kerja asosiasi dan integrasi, dan pengolahan informasi antara bagian2 berbeda dari otak, yang mendasari tingkah laku/neurobehaviour seseorang.

 Penilaian fungsi luhur, mencakup beberapa aspek, yaitu:

  • Fungsi kognitif - sensasi, persepsi, perhatian, pertimbangan
  • Fungsi memori - immediate memory, recent memory, remote memory
  • Fungsi bahasa - kefasihan berbahasa, tata bahasa dan sintaks
  • Fungsi visuospasial - persepsi visual, koordinasi persepsi dan motorik
  • Fungsi eksekutif - pemecahan masalah, inhibisi dan kontrol diri, pengambilan keputusan
  • Fungsi praxi - performa motorik halus, keterampilan
  • Fungsi emosi - stimulus, afek, impuls aktivitas[3,4]

Sumber : www.alomedika.com

Indikasi pemeriksaan Fungsi Luhur adalah bagian dari pemeriksaan neurologis. Terutama dilakukan bila terdapat kecurigaan adanya lesi di otak seperti stroke atau cedera otak yang secara klinis tidak jelas manifestasinya pada kemampuan fungsional pasien sehari2.

Selain untuk tujuan diagnostik, pemeriksaan fungsi luhur juga dapat digunakan sebagai alat evaluasi dan prediksi terhadap kemampuan pasien menjalankan peran sosialnya di kehidupan sehari2. Dan, tes2 yang digunakan senantiasa dikembangkan agar tetap akurat dan valid dalam menggambarkan situasi dan kesulitan pekerjaan yang mungkin dihadapi di dunia nyata.

Teknik pemeriksaan Fungsi Luhur adalah pasien diminta mengerjakan, mengikuti instruksi, dan menjawab serangkaian pertanyaan dalam tes yang dapat berbentuk paper-based maupun computer-based. Karena, test ini  memang untuk pasien yang ingin bekerja lagi, dan harus mengetahu dengan pasti, bagaimama keadaan pasien itu.

Secara umum, teknik pemeriksaan Fungsi Luhur adalah dengan menggunakan serangkaian tes2 terstandarisasi yang membutuhkan kerjasama dan koordinasi pasien.  Dan, hasil penilaian dapat bersifat kuantitatif dan kualitatif. Pemeriksaan sebaiknya dilakukan secara serial sebab fungsi kognitif atau defisit fungsional bersifat dinamis dan dapat berubah.

Test Fungsi Luhur yang aku jalani, dilakukan selama 2 hari. Dan, selama 2 hari itu aku berada di RSCM, seperti aku menjalani test IQ dan seperti test2 pada wawancara kerja.

Pemeriksaan Fungsi Luhur tidak memerlukan persiapan pasien secara khusus. Namun, dua hal yang penting untuk diperhatikan adalahpersetujuan aku sebagi pasien, sebelum dilakukan tindakan, dan informasi riwayat kesehatan pasien harus secara lengkap ditanyakan. Semua berkas2 aku sebagai pasien, harus dipersiapkan sebelum proses pemeriksaan Fungsi Luhur.

Alat yang diperlukan untuk melakukan pemeriksaan Fungsi Luhur adalah suatu set tes yang telah terstandarisasi dan dirancang untuk menilai aspek atau domain fungsional tertentu. Set test itu diberikan oleh petugas RSCM yang menanganiku, dan aku duduk di 1 ruang cukup besar dengan AC yang dingin, tanpa ditemani siapapun, kecuali si petugas.

Kedua orangtuaku dengan pak Seman berada di luar ruangan, tetapi mreka diijinkan masuk, jika aku merasa cpek dan mereka membawakan minum aatau snack. Jadi, suasana test itu tidak menyeramkan, walau tetapi hanya sendirinya.

Pemilihan jenis tes ini berbeda2, tergantung karakteristik pasien, termasuk tingkat pendidikan, status fungsional, kognitif premorbid, keterbatasan fisik, usia, dan faktor kelelahan. Faktor lainnya meliputi tujuan dilakukannya penilaian, apakah untuk penegakan diagnosis atau perencanaan rehabilitasi, serta gambaran defisit fungsional atau kognitif yang ditunjukkan saat assessment awal

Tes yang umum digunakan pada pemeriksaan penilaian fungsi luhur, adalah:

  • Kemampuan intelektual secara umum
  • Kemampuan fungsi eksekutif
  • Kemampuan pemusatan perhatian dan konsentrasi
  • Kemampuan belajar dan ingatan
  • Kemampuan berbahasa dan komunikasi
  • Kemampuan koordinasi visual dan motorik halus (praxia)
  • Kemampuan motorik dan sensorik
  • Perubahan emosional, mood, impuls, dan kepribadian

Tidak ada posisi khusus dalam pemeriksaan Fungsi Luhur. Aku sebagai pasien hanya diminta untuk mengambil posisi duduk senyaman mungkin agar faktor stress tidak mempengaruhi hasil pemeriksaan. Mereka memastikan posisiku bisa menerima dan memahami instruksi dalam tes dengan baik.

Pada pemeriksaan yang membutuhkan interaksi dua arah, seperti wawancara screening mini mental state examination/MMSE, sebaiknya pasien duduk berhadapan dengan pemeriksa.

Pemeriksaan Fungsi Luhur dapat dilakukan oleh tenaga profesional di bidang medis dan psikologi, yang mempunyai ijin untuk melakukan test ini. Umumnya, pemeriksaan yang bersifat screening bisa dilakukan di tingkat pelayanan kesehatan primer, sedangkan pemeriksaan yang lebih menyeluruh harus dilakukan di pusat rujukan dengan ahli yang telah tersertifikasi atau mengikuti pelatihan pemeriksaan neuropsikologis.

Secara umum, prosedur pemeriksaan penilaian Fungsi Luhur mencakup beberapa langkah penting, yaitu review rekam medis, pemeriksaan status neurobehavioral, seleksi tes, pengerjaan tes, integrasi temuan dan hasil pemeriksaan, serta diakhiri dengan sesi feedback.

Ada 1 langkah dan termasuk pre-assessment untuk mencari data tentang perjalanan keluhan fungsional yang dialami si pasien, termasuk informasi dari keluarga dan relatif terdekat. Tingkah laku pasien secara garis besar juga diobservasi pada tahap ini, misalnya kemampuan daya ingat, kelancaran berbahasa, gaya bicara, status emosional, dan sebagainya.

Hasil test dan penilaiannya, merupkan hasil pemeriksaan, diagnosis dan rekomendasi untuk rehabilitas dan informasi tentang derajat kapabilits fungsional kehidupan sehari2. Juga dari sisi feedback, merekomendasi penangan selanjutnya, mendorong dukungan keluarga dan lingkungan, demi meningkatkan kehidupan si pasien dalam menjalani program2 terapi dan rehabilitasi.

Hasil pemeriksaan fungsi luhur harus diikuti dengan follow-up berupa rekomendasi tatalaksana dan pemeriksaan lanjutan apabila diperlukan. Penilaian fungsi luhur sebaiknya diulang lagi secara serial karena selain untuk tujuan diagnosis, hasilnya juga bisa digunakan untuk evaluasi program yang dijalani si pasien.

Waktu untuk dilakukannya follow-up pemeriksaan berbeda tergantung kondisi masing2 pasien. Saat itu, seharian melakukan test ini, sungguh aku merasa capek dan kepalaku berdenyut. Tetapi, setelah selesai dan aku ngobrol dengagn pak Seman dan orangtuaku, ada sensai dukungan penuh untukku, sehingga denyutan di kepalaku pun hilang .....

Apa hasilku setelah Test Fungsi Luhur saat itu?

Sayang sekali, aku kehilangan bukti test itu. Tetapi, aku ingat sekali hasilnya bahwa :

Aku mampu untuk bekerja lagi. Fungsi2 tubuhku dangat baik, walau ada beberapa bagian yang aku harus terus berlatih dalam terapi :

  • Bicaraku masih agak susah untuk dimengerti, karena bicaraku waktu itu masih bergumam, tetapi fungsi bahasaku sudah baik.
  • Aku agak bermasalah dengan angka, ketika ada test yang berhubungan dengan berhitung, walau berhitung sederhana. Aku susah menghafal angka.

Selebihnya, aku mampu untuk bekerja lagi, bahkan sebagai arsitek! Puji Tuhan!

Aku sangat senang. Waktu itu awal bulan Juni. Aku berjanji, setelah hari ulaang tahunku tanggal 13 Juni 2010, hari Senin tanggal 17 Juni 2010 aku pun diantar kedua orang tuaku serta pak Seman untk datang ke kantorku dan mulai orientasi untuk bekerja kembali, sampai sekarang setelah 12 tahun berlalu, walau dalam keterbatasan ......

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun